Computer File
Peranan pemeriksaan operasional untuk menilai efektivitas pembelian bahan baku sebuah studi di PT. Nirwana, Majalaya
Pada masa sekarang, kualitas dan ketepatan waktu merupakan faktor kunci bagi perusahaan untuk mengungguli para pesaingnya. Kualitas yang baik dan ketepatan waktu akan memuaskan konsumen, sehingga perusahaan tidak perlu khamatir konsumen akan berpaling pada perusahaan pesaing.
Agar seluruh kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka kegiatan pem,belian, penjualan, produksi maupun kegiatan operasional lainnya yang mendukung usaha perusahaan haruslah ditujukan untuk mencapai efektivitas yang merupakan tujuan penting manajemcn. Kegiatan pembelian merupakan kegiatan yang penting karena menempati porsi biaya pang terbesar dalam harga pokok barang yang dijual. Karena itn diperlukan pengendalian atas kegiatan pembelian untuk menjamin ketersediaan bahan baku.
Salah satu cara yang dapat digunakan nntuk menilai efektivitas kegiatan pembelian perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional juga dapat membantu pertisahaan mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan faktor-faktor penyebabnya, dalam hal ini adalah masalah ketidaktersediaan bahan baku. Penulis membatasi pemeriksaan pada kegiatan pembelian, dimana permasalahan ini timbul.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Metode ini mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data yang diperoleh di PT. Nirwana sehingga memberikan gambaran yang sebenarnya dan dapat ditarik kesimpulan serta memberikan rekomendasi bagi penanggulangan kelemahan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Nirwana, penulis menemukan bahwa kegiatan pembelian yang dilakukan sudah cukup efektif. Hal ini bisa dilihat dari segi kualitas dengan tidak adanya retur barang, dari segi kuantitas dengan tidak pernah terjadi kekurangan barang yang dibeli dan dari segi harga dengan memperoleh harga yang mengnntungkan.Namun apabila dilihat dari segi ketepatan waktu penyediaan barang, terdapat kelemahan berupa sering terjadi ketidaktersediaan barang baik yang berasal dari kesalahan pihak supplier maupun pihak intern perusahaan. Selain itu juga, terdapat kelemahan dalam pengendalian intern karena bagian pembelian tidak melakukan analisa terhadap prestasi supplier dan tidak adanya kebijakan mengenai sanksi terhadap pemberian komisi atau hadiah oleh supplier.
Untuk membantu perusahaan mengatasi masalah ketidaktersediaan bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian intern, penulis memberikan beberapa rekomendasi, antara lain: pembaharuan kontrak kerja, melakukan analisa terhadap prestasi supplier, penentuan safety stock yang lebih baik, adanya kebijakan mengenai sanksi atas pemberian hadiah oleh supplier.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5490 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAN p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain