Computer File
Pemeriksaan operasional untuk menilai aktivitas pemasaran dalam rangka meningkatkan efektivitas aktivitas pemasaran di Hotel Sawunggaling, Bandung : studi kasus di Hotel Sawunggaling, Bandung
Semakin berkembangnya bisnis perhotelan di Indonesia, khususnya di Bandung, membuat persaingan antar perusahaan yang bergerak dalam bidang ini harus jeli dan senantiasa inovatif untuk dapat menangkap peluang pasar. Dalam situasi persaingan seperti ini, ditambah dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan, perusahaan membutuhkan suatu strategi pemasaran yang tepat agar dapat mempertahankan dan bahkan mampu meningkatkan pasarnya. Occupancy rate atau tingkat hunian hotel, merupakan salah satu pusat perhatian dari manajemen hotel karena bisa dikatakan hidup - mati sebuah hotel ditentukan oleh tinggi - rendahnya occupancy rate. Karena itu manajemen hotel selalu menginginkan occupancy rate yang tinggi atau minimum pada tingkat rata - rata perindustrian hotel. Menjalankan aktivitas pemasaran dengan tepat dapat membantu meningkatkan dan mempertahankan occupancy rate. Dengan alasan tersebutlah penulis mengangkat masalah peranan aktivitas pemasaran terhadap occupancy rate. Aktivitas pemasaran untuk perusahaan jasa terdiri dari tujuh elemen, yaitu product, price, place, promotion, physical evidence, people, dan process. Tujuh elemen itu dikenal dengan nama Bauran Pemasaran atau Marketing Mix. Perusahaan harus dapat mengkombinasikan ketujuh elemen tersebut dalam setiap aktivitasnya, karena kombinasi yang tepat akan menjadi pendorong keberhasilan fungsi pemasaran perusahaan, yaitu membantu mempertahankan dan meningkatkan occupancy rate. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisa statistik. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran yang cukup jelas atas keadaan obyek yang diteliti dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisa data untuk kemudian didapatkan kesimpulan, saran perbaikan. Analisa statistika yang digunakan ada Korelasi Pearson, untuk melihat apakah biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Hotel Sentral (variabel X) memiliki korelasi dengan occupancy rate (variabel Y). Kemudian dilakukan uji signifikasi dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % atau a = 0.05, dengan : Ho:p=O Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Sawunggaling tidak memiliki korelasi yang berarti dengan occupancy rate Hi : p # 0 Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Sawunggaling memiliki korelasi yang berarti dengan occupancy rate Dari penghitungan korelasi Pearson diperoleh 0.982371544, angka tersebut memberi arti bahwa terdapat hubungan yang positif antara kedua variabel diatas. Kemudian dari uji signifikasi, diperoleh thitung= 5,2550 > ttabel = 1,9873. ini berarti Ho ditolak dan Hi diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Hotel Sawunggaling memiliki korelasi yang berarti dengan occupancy rate. Dari hasil tersebut hendaknya Hotel Sawunggaling menjalankan aktivitas pemasarannya dengan tepat dan tidak mengabaikan fungsi pemasaran tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5509 | DIG - FE | Skripsi | AKUN WIR p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain