Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam upaya menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus pada Perusahaan ALPA, Bandung
Persaingan dunia usaha yang semakin ketat akhir-akhir ini menuntut
perusahaan untuk melakukan kegiatan operasinya secara efektif dan efisien agar dapat
terus bersaing dengan perusahaan lain. Suatu perusahaan bukan hanya menghadapi
persaingan dari perusahaan lokal dan nasional saja tapi juga harus menghadapi
persaingan dari perusahaan internasional.
Dalam kondisi persaingan tersebut, kualitas merupakan faktor kunci bagi
perusahaan agar mampu mengungguli para pesaingnya dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Kualitas produk yang baik dan memuaskan konsumen
sehingga mereka akan terus membeli produk perusahaan dan tidak akan berpaling
kepada produk pesaing.
Agar perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik maka perlu
dilakukan pengendalian atas semua aspek yang berhubungan dengan produk yang
dihasilkan. Salah satu aspek tersebut adalah proses produksi Pengendalian atas proses
produksi dilakukan dengan cara menekan tingkat kecacatan produk yang terjadi.
Kecacatan produk dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam skripsi ini penulis melakukan
penelitian pada Perusahaan ALPA, suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi
suku cadang kendaraan bennotor roda dua. Penelitian dilakukan terhadap proses
produksi perusahaan dengan tujuan menekan terjadinya kecacatan pada produk.
Dari hasil penelitian yang dilakukan atas proses produksi, dapat diketahui
bahwa jenis-jenis kecacatan produk yang sering terjadi di perusahaan adalah karet
dalam cacat, karet kurang matang, pipa dalam panjang sebelah, karet mixing, dan pipa
cacat. Sedangkan persentase kecacatan produk dalam 4 bulan dari bulan Januari 2000
sampai dengan April 2000 adalah sebesar 10,09%.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui juga bahwa faktor-faktor penyebab
terjadinya kecacatan produk secara umum dapat dibagi dalam 4 kelompok, yaitu :
faktor manusia, faktor bahan baku, faktor mesin, dan faktor metode. Dari ke-4 faktor
tersebut, faktor manusia merupakan faktor utama penyebab terjadinya kecacatan pada
produk.
Dari semua faktor-faktor penyebab kecacatan produk tersebut, hanya faktor
bahan baku yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Faktor-faktor lainnya
sesungguhnya dapat dikendalikan oleh perusahaan bahkan dapat dihindarkan.
Berdasarkan penelitian, dari persentase kecacatan sebesar 10,09%, hanya 2,018%
(20% x 10,09%) yang disebabkan adalah faktor bahan baku yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan. Dengan demikian terlihat bahwa perusahaan
sesungguhnya dapat menekan tingkat kecacatan sampai 8,073%.
Penulis berusaha memberikan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat
membantu perusahaan dalam menekan terjadinya kecacatan produk yang disebabkan
oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan. Saran-saran tersebut seperti melakukan
seleksi terhadap pemasok, melakukan perawatan secara rutin terhadap mesin-mesin,
mengadakan pelatihan bagi pekerja secara rutin, membuat jadwal produksi secara
tertulis, rinci, dan akurat, membuat laporan kecacatan produk secara lengkap.
Saran-saran perbaikan dari penulis diharapkan dapat membantu perusahaan
untuk menekan tingkat kecacatan produk sehingga efisiensi dan efektivitas proses
produksi dapat ditingkatkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5520 | DIG - FE | Skripsi | AKUN LIL p/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain