Computer File
Peranan perhitungan harga pokok produk di muka dengan prosedur job order costing dan ABC dalam membantu menetapkan harga jual produk pada PT 'X'
Prosedur job order costing dan ABC yang digunakan dalam perhitungan harga pokok produk di muka, dapat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk pesanan yang ditetapkan sebelum pesanan diterima. Harga pokok produk ini merupakan dasar untuk memutuskan apakah perusahaan menerima atau menolak pesanan tersebut. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Untuk mengumpulkan data, penulis melakukan pengamatan langsung pada PT 'X' yang berlokasi di Bandung Pusat, wawancara dengan direktur juga pegawai perusahaan, mengumpulkan data-data perusahaan dan juga melakukan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan belum menggunakan prosedur job order costing yaitu perhitungan harga pokok produk yang dilakukan untuk setiap pesanan agar harga jual dapat ditetapkan saat pesanan diterima dengan baik, karena perusahaan mengalokasikan biaya konversi pada setiap produk dengan menggunakan persentase. Selain itu juga perusahaan belum memasukkan seluruh biaya baik biaya produksi maupun biaya non produksi dalam perhitungan harga pokok produk di muka dengan tujuan untuk membantu menetapkan harga jual produk. Selama ini perusahaan menghitung harga pokok produknya dengan mengalokasikan biaya bahan baku dan menambahkan 20% dari biaya bahan baku sebagai mark up untuk biaya konversi. Dengan sistem activity based costing, penulis menghitung kembali harga pokok produksi. Harga pokok produksi untuk produk pesanan GK014; GK016; dan GK018 menurut perusahaan adalah Rp. 331.581,6; Rp. 400.622,40; dan Rp. 331.581,60 sedangkan menurut sistem activity based costing harga pokok produksi ketiga produk pesanan tersebut adalah Rp. 3l2.726,92; Rp. 414.305,36; dan Rp. 330.030,69. Berdasarkan perhitungan menurut penulis, maka harga pokok produksi yang dihitung perusahaan overcosted yang dapat menyebabkan harga jual yang ditetapkan overpricing.Hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT 'X' menunjukkan bahwa perusahaan belum menggunakan job order costing dengan baik dalam perhitungan harga pokok produk di muka. Oleh karena itu penulis menyarankan agar semua biaya yang terjadi diklasifikasikan dan dibebankan pada tiap produk pesanan dengan tepat yaitu dengan menggunakan prosedur job order costing dart activity based costing. Dan juga untuk memperoleh perhitungan harga pokok produk di muka dalam membantu menetapkan harga jual, biaya non produksi harus dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produk.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5567 | DIG - FE | Skripsi | AKUN MAR p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain