Computer File
Peranan anggaran biaya produksi sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi pada PT. Sumber Makmur, Cimahi-Bandung
Secara umum, tujuan perusahaan yang profit oriented adalah untuk
memaksimalisasi laba yang berguna untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang serta
cara pengendaliannya. Salah satu cara untuk melakukan pengendalian dalam suatu
perusahaan adalah dengan menggunakan anggaran.
Penelitian ini dilakukan karena penulis tertarik pada topik yang membahas
mengenai peranan anggaran biaya produksi sebagai alat bantu manajemen dalam
pengendalian biaya produksi pada PT. Sumber Makmur. Karena anggaran
mempunyai peranan penting dalam pengendalian biaya dalam suatu perusahaan,
maka anggaran sebaiknya disusun dan diterapkan pada setiap pemahaan.
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
deslaiptif analitis. Dengan metode tersebut akan dibahas dan berdasarkan analisis ini
akan dapat ditarik kesimpulan yang mendukung pemecahan masalah pada
perusahaan. Data yang dikumpulkan kemudian diolali dan melalui analisis selisih
yang tujuannya membandingkan transaksi yang sesungguhnya terjadi dalam
perusahaan dengan anggaran yang telah dibuat oleh perusahaan, sehingga dapat
mengetahui seberapa besar selisih yang terjadi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah penelitian lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi dan
meneliti catatan-catatan perusahaan serta penelitian kepustakaan, yaitu mempelajari
buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk
memperoleh pemahaman atas masalah penelitian.
Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa anggaran yang disusun
pemsahaan terdiri dari anggaran produksi dan anggaran biaya produksi yang meliputi
anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran
biaya produksi tidak langsung. Namun hal ini belum ditindak lanjuti dengan adanya
suatu laporan kinerja dan analisis selisih sehingga tidak dapat diketahui besarnya
penyimpangan antara biaya yang dianggarkan dengan dengan biaya yang
sesungguhnya.
Dari hasil pembahasan yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa untuk
biaya bahan baku menunjukkan selisih yang tidak menguntungkan diakibatkan oleh
harga bahan baku yang sesungguhnya meningkat. Sedangkan untuk biaya tenaga
kerja langsung menunjukkan penyimpangan yang tidak menguntungkan, yaitu
tingginya biaya tenaga kerja yang sesungguhnya dibandingkan dengan yang
dianggarkan. Penyimpangan ini disebabkan oleh perubahan tarif upah tenaga kerja
borongan serta waktu pengerjaan produk yang kurang efisien. Untuk biaya produksi
tidak langsung hasilnya juga tidak menguntungkan yang diakibatkan perbedaan
kapasitas dan waktu produksi yang sesungguhnya terjadi dengan yang dianggarkan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya produksi belum
berperan dalam pengendalian biaya produksi, untuk itu penulis menyarankan untuk
menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian. Selain itu sebaiknya perusahaan
mencari supplier yang lebih baik dalam memberikan harga bahan baku. Untuk biaya
tenaga kerja langsung perlu dilakukan pengawasan yang lebih efektif terhadap waktu
operasional karyawan dan untuk biaya produksi tidak langsung disarankan agar lebih
efisien lagi dalam waktu proses produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5628 | DIG - FE | Skripsi | AKUN PER p/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain