Computer File
Peranan pembebanan biaya operasional dalam menetapkan tarif penyewaan bus : studi kasus pada PT Pakar Utama, Bandung
PT Pakar Utama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam jasa transportasi, terutama dalam sektor pariwisata. Beberapa tahun terakhir ini, Indonesia mulai menggalakkan sektor pariwisata untuk menambah devisa negara. Penggalakan sektor pariwisata ini mendorong berkembangnya perusahaan jasa transportasi yang bergerak dalam penyediaan jasa pariwisata. Akibatnya, banyak pihak yang tertarik untuk menginvestasikan modalnya di bidang ini. Mereka berusaha mengembangkan perusahaannya dan bersaing untuk mendapatkan konsumen. Persaingan yang ketat memaksa perusahaan menyediakan jasa dengan sebaik-baiknya dan dengan harga yang terjangkau oleh konsumen. Harga memang merupakan salah satu keputusan manajemen yang sulit untuk ditetapkan. Harga yang ditetapkan terlalu tinggi akan menyebabkan perusahaan kehilangan konsumen, namun harga juga tidak dapat ditetapkan terlalu rendah, karena hal itu dapat merugikan perusahaan.
Untuk dapat menetapkan harga yang dapat bersaing dan terjangkau oleh konsumen, manajemen harus melakukan perhitungan yang akurat atas biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyediaan jasa tersebut. Manajemen harus mempunyai sistem penghitungan biaya yang dapat menghasilkan informasi biaya yang relevan dalam proses penetapan tarif penyewaan bus. Tanpa pembebanan biaya yang tepat, harga pokok yang dihasilkan akan overrosted atau undercosted. Harga pokok yang overcosted atau undercosted itu dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan terutama keputusan mengenai harga jual produk atau jasa. Produk yang harga pokoknya overcosted akan dijual dengan harga yang terlalu tinggi, sehingga sulit dijual dan dianggap tidak menguntungkan, padahal mungkin produk tersebut sangat menguntungkan. Sebaliknya, produk yang harga pokoknya undercosted akan dijual dengan harga yang terlalu rendah dan dianggap menguntungkan, padahal mungkin saja keuntungan yang diperoleh tidak sebesar yang diperkirakan bahkan dapat membuat perusahaan mengalami kerugian.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang bertujuan.untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta dengan mengurnpulkan data-data yang ada, mengolah, dan menganalisa data-data tersebut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain: 1) Penelitian lapangan, yang terdiri dari a)Wawancara; b)Observasi; dan c)Pengumpulan data; dan 2)Penelitian kepustakaanSetelah melakukan perhitungan terhadap biaya operasional pada PT Pakar
Setelah melakukan perhitungan terhadap biaya operasional pada PT Pakar Utama, dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk bus golongan II adalah sebesar Rp 535.897,30 dan biaya yang dikeluarkan untuk bus golongan III adalah sebesar Rp 509.383,41. Pada saat itu, tarif yang diberlakukan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 800.000,00 untuk bus golongan II, dan Rp 1.000.000,00 untuk bus golongan III. Jika perusahaan tidak menghitung biaya operasionalnya, perusahaan akan menganggap tarif yang ditetapkan tersebut dapat menghasilkan laba yang cukup besar, padahal setelah dilakukan perhitungan terhadap biaya operasionalnya, tarif tersebut tidak menguntungkan atau pada saat tertentu dapat merugikan perusahaan. Dengan demikian, sebelum menetapkan tarif penyewaan bus, perusahaan sebaiknya menghitung biaya operasional yang terjadi dengan akurat sehingga tarif yang ditetepkan tidak merugikan perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5665 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SIL p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain