Computer File
Pemeriksaan operasional atas bagian pembelian sebagai alat bantu untuk menilai pelaksanaan kegiatan pembelian
Seiring dengan perkembangan dunia usaha, terjadi pergeseran selera berbelanja masyarakat. Masyarakat yang biasanya berbelanja di pasar tradisional, sekarang lebih tertarik untuk berbelanja di pasar swalayan. Dengan makin banyaknya pasar swalayan yang berdiri, mengakibatkan pengusaha tersebut harus bersaing ketat. Guna menarik minat beli masyarakat, suatu pasar swalayan hams menawarkan produk yang diminati dan dibutuhkan oleh konsumen dengan kualitas yang tinggi dan harga yang bersaing. Dalam suatu pasar swalayan, aktivitas pembelian merupakan fungsi yang sangat penting karena merupakan titik awal kegiatan perusahaan. Bila kegiatan pembelian perusahaan terhambat maka aktivitas perusahaan lainnya juga terhambat maka pembelian barang dagangan perlu untuk direncanakan dengan baik. Seiring dengan perkembangan pasar swalayan HERO, diperlukan suatu pemeriksaan operasional atas kegiatan pembelian untuk membantu pihak manajemen dalam mengevaluasi kinerja bagian pembelian. Diharapkan dengan adanya pemeriksaan tersebut, dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang ada pada bagian pembelian dan penulis berusaha memberikan saran perbaikan untuk pihak manajemen perusahaan. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu menguraikan lebih dahulu kondisi objek penelitian berdasarkan fakta dan data yang ada. Penulis menganalisa kegiatan pembelian dengan melakukan wawancara, pengamatan, mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pembelian, serta melakukan perhitungan mengenai tingkat perputaran persediaan dan jumlah persediaan yang optimal. Kinerja bagian pembelian dievaluasi berdasarkan tingkat kesesuaian spesifikasi (jumlah dan jenis) barang yang diterima dengan yang dipesan, ketepatan waktu pengadaan barang, kualitas barang yang dibeli, serta biaya pembelian yang dikeluarkannya. Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan pembelian perusahaan sudah cukup efektif, namun masih kurang efisien karena masih banyak slow moving product di gudang dan juga kekurangan fast moving product. Selain itu diketahui adanya kelemahan dalam bagian pembelian, yaitu tidak semua dokumen pembelian dipranomori, pemeliharaan dan pengamanannya kurang memadai, tidak adanya laporan tingkat perputaran persediaan yang benar, tidak adanya anggaran pembelian, serta tidak adanya arsip mengenai prestasi pemasok ekstern pemsahaan. Dari kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran bagi pihak manajemen pemsahaan bahwa perusahaan perlu untuk membuat anggaran pembelian denganmemperhatikan daya beli masyarakat dan season, perhitungan tingkat perputaran persediaan dan jumlah persediaan optimal dengan tepat, pencatatan yang akurat mengenai barang dagangan dan pengaturan letak barang di gudang yang dapat menekan tingkat kehilangan dan kerusakan barang yang ada, pengarsipan dokumen pembelian harus dibuat lebih teraturuntuk memudahkan pengawasan dan pencarian dokumen pada saat dibutuhkan, serta perlu adanya arsip mengenai prestasi pemasok ekstern yang harus diperbaharui secara berkala. Penulis berharap bahwa saran perbaikan di atas dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pihak manajemen untuk menilai kegiatan pembelian serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagian pembelian perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5712 | DIG - FE | Skripsi | AKUN PER p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain