Computer File
Analisis perbedaan antara penggunaan norma perhitungan penghasilan neto dengan pembukuan terhadap pajak penghasilan yang harus dibayar : studi kasus pada Perusahaan X, Bandung
Pada hakekatnya, pajak mernpakan iuran yang dipungut berdasarkan Undang-Undang yang berasal dari
sektor swasta, baik itu perorangan maupun badan yang ditujukan untuk sektor pemerintah. Karena pajak
berdasarkan Undang-Undang, maka pajak dapat dipaksakan. Akan tetapi, bagi pembayar pajak tidak akan
mendapatkan kontra prestasi seeara langsung, Pajak yang disetor ke kas negara akan digunakan oleh
pemerintab untuk membiayai kegiatan pemerintahan, seperti melakukan pembangunan negara. Pajak
pengbasilan dihitung berdasarkan pengbasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalarn satu tahun
pajak dijumlabkan dan kemudian dikurangi dengan biaya-biaya atau pengeluaran-pengeluaran yang
diperbolehkan oleh ketentuan undang-undang pajak pengbasilan.
Dalarn pengbitungan pajak penghasilan, ada dua cara yang dapat dipilih oleh perusabaan dengan
peredaran bruto dibawab Rp 600.000.000,00 yaitu dengan menggunakan norma penghitungan pengbasilan
neto dan dengan menggunakan pembukuan. Apabila perusabaan menggunakan norma pengbitungan neto
maka perusabaan tersebut wajib melakukan pencatatan sebagaimana diatur dalarn undang-undang tentang
ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Sedangkan apabila perusahaan menggunakan metode pembukuan maka perusahaan wajib melakukan pembukuan. Perbedaan kedua metode tersebuat akan menghasilkan perbedaan jumlah penghasilan yang terutang dan akan mengakibatkan perbedaan pula terhadap laba setelah pajak perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut penulis melakukan penelitian pada perusahaan di Bandung. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan spare part kursim cover kursi dan plat-plat kecil. Topik yang dibahas adalah mengenai perbedaan penggunaan perbedaan antara norma penghitungan penghasilan neto dengan pembukuan dan pengaruhnya terhadap besar pajak penghasilan yang harus dibayar. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analistis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menyajikan dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai objek yang diteliti. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan studi
kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam penelitian lapangan, penulis menggunakan metode wawaneara
dan observasi terhadap masalah yang sedang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembukuan yang diterapkan
nienghasilkan pajak penghasilan terhutang unlnk tabun 2001 adalab sebesar Rp 8.184.900,00 dengan
besarnya Laba Setelah Pajak sebesar Rp 80.021.982,00 sedangkan penghitungan dengan menggunakan
norma penghitungan penghasilan neto menghasilkan pajak penghasilan terutang untuk tabun 200 I sebesar
Rp 7.674.300,00 dengan besarnya Laba Setelah Pajak sebesar Rp 80.377.220,00. Dalam hal ini,
penghitungan dengan menggunakan Norma penghitungan pengbasilan neto mengbasilkan jumlab pajak
pengbasilan terutang yang lebih keeil bila dibandingkan dengan menggunakan metode pembukuan.
Perbedaan jumlab pajak penghasilan terutang akibat perbedaan metode antara norma penghitungan
penghasilan neto dengan pembukuan sebesar Rp 510.600,00 dan perbedaan Laba Setelah Pajak sebesar Rp
355.238,00, Perbedaan tersebut muncul karena adanya perbedaan penghasilan neto akibat perbedaan dna
metode yang berbeda sehingga mengbasilkan pajak penghasilan terutang yang berbeda antara metode
pembukuan dengan metode norma penghitungan penghasilan neto.Perbedaan jumlab pajak penghasilan
terntang tersebut dianggap tidak material karena tidak melebihi batas materialitas menumt Alvin A Arens
yaitu 5% dari Laba Setelab Pajak. Batas materialitas yang dihitung berdasarkan rnmusan tersebut yaitu Rp
4.410.344.10 masih lebih besar dibandingkan perbedaan pajak penghasilan terutang. Selama ini perusahaan
menggunakan metode pembukuan yang telah sesuai dengan undang-undang pajak yang berlaku yaitu
undang-undang pajak penghasilan No. 17 tahun 2000. Namun seeara umum, penulis menyarankan untuk
menggunakan norma penghitungan penghasilan neto karena selisih yang muneul akibat perbedaan
penggunaan metode dapat digunakan perusabaan X untuk membiayai keperluan yang lain walaupun
jumlahnya tidak terlalu besar atau material.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5796 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ROS a/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain