Computer File
Analisis pengendalian kualitas secara statistika dalam rangka memantau kualitas produk cacat sepatu pria pada PT. Purbasari di Bandung
Kemelut politik dan krisis moneter yang masih melanda Indonesia sampai
sekarang, menempatkan perusahaan-perusahaan pada tingkat persaingan yang cukup
ketat. Dimana selain harus mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan
juga harus menjaga kualitas produk yang dihasilkannya. Oleh karena itu, aktivitas
pengendalian kualitas menjadi salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh
sebuah perusahaan.
Kualitas merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam
kelangsungan hidup dan lancarnya kegiatan operasi suatu perusahaan. Merupakan
hal yang cukup sulit dalam menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang baik,
tetapi sebagai salah satu alat bantu, kita dapat menggunakan teknik Statistical
Qualify Control (SQC) untuk mengetahui kinerja perusahaan melalui pengukuran
penyimpangan dari spesifikasi yang terjadi dalam proses produksinya.
Produk sepatu pria merupakan produk terbanyak yang dihasilkan dan juga
produk yang paling tinggi tingkat penjualannya di PT. Purbasari yang merupakan
objek penelitian yang dipilih oleh penulis. Produk ini diteliti untuk mengetahui ada
tidaknya penyimpangan dari proses produksi dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya. Dari hasil penelitian dan pengamatan yang
dilakukan oleh penulis, seringkali dijumpai produk cacat yang antara lain
disebabkan oleh : jahitan yang tidak rapih, pengeleman yang tidak sempurna,
ukuran sepatu sebelah kanan dan sebelah kiri yang tidak sama, adanya noda-noda
kotoran maupun sisa-sisa lem yang tidak dapat dibersihkan, letak mata itik yang
tidak sesuai, dan tali sepatu yang tidak sama panjang.
Untuk pengolahan data hasil pengamatan digunakan teknik SQC. Setelah data
dikumpulkan, lalu dibuat peta kendali c. Dengan peta kendali c tersebut dapat
diketahui apakah produk-produk cacat yang dihasilkan masih berada dalam batas
kendali atau tidak. Dengan diketahuinya penyimpangan-penyimpangan tersebut
dapat memberikan informasi bagi perusahaan untuk mengambil tindakan pencegahan
dan perbaikan dengan cepat.
Oleh karena itu perusahaan disarankan untuk :
-Mengadakan inspeksi terhadap bahan baku lebih teliti lagi.
-Mengadakan pelatihan dan pengarahan bagi para karyawannya agar lebih
terampil dan terlatih.
-Secara rutin mengadakan pemeliharaan mesin agar tidak mengganggu jalannya
proses produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12175 | DIG - FISIP | Skripsi | NIAG.BIY HER a/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain