Computer File
Peranan tata letak fasilitas dengan menggunakan metode systematic layout planning dalam rangka meningkatkan efisiensi penanganan biaya bahan di dalam kegiatan membuat kemeja pria pada PT.Delami Bandung
Didalam persaingan dunia bisnis saat ini, segala cara dan tehnik yang
diperkirakan dapat meningkatkan daya saing terus diupayakan oleh perusahaan. Hal
tersebut perlu dilakukan oleh perusahaan karena perusahaan perlu memenangkan atau
setidaknya menyamai cara kerja dan kinerja perusahaan industri sejenis.
Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam perusahaan
yang diteliti adalah dengan merencanakan sekaligus mengkaji ulang penerapan tata
letak fasilitas yang sedang diterapkan dalam perusahaan. Perencanaan tata letak fasilitas
tersebut dapat dilakukan melalui berbagai metode, yang pada penelitian ini dilakukan
melalui metode Systematic Layout Planning yang merupakan konsep yang diutarakan
oleh Richard Muther. Adapun alasan dipilihnya metode ini adalah karena metode ini
dianggap lebih terarah, sistematis dan diakui oleh pakar-pakar lain, diantaranya oleh
James A.Tompkins. Namun seperti halnya penerapan dan perencanaan layout secara
umum, baik melalui line balancing, maupun perencanaan desain fasilitas, maka hasil
yang didapatkan dapat berupa beberapa alternatif solusi, sehingga dengan demikian
hasil yang optimal dapat berbeda untuk setiap kondisi dan situasi yang dihadapi.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Delami, yang merupakan produsen kemeja
pria dan baju-baju formal maupun semi formal bagi pria dan wanita. Pengumpulan data
dilakukan pada bagian pembuatan kemeja pria yang memiliki 29 stasiun kerja. Adapun
ke-29 stasiun kerja tersebut terdiri dari dua bagian besar pekerjaan, yaitu bagian Sewing
dan Cutting, yang masing-masing .terdiri dari 16 dan 13 stasiun kerja. Data yang
dkumpulkan untuk melakukan perhitungan adalah berupa luas gedung, jarak antara
stasiun-stasiun ke rja, data aliran proses dan data umum perusahaan.
Maka dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa ternyata penerapan tata
letak fasilitas yang sedang berlangsung dalam perusahaan masih kurang optimal,
sehingga memerlukan biaya penanganan bahan sebesar Rp. 2142,945 perharinya, yaitu
berselisih positif Rp. 1289,232 dengan penerapan tata letak usulan alternatif pertama,
dan sebesar Rp. 1355,382 dengan penerapan tata letak usulan altematif yang kedua.
Dengan kata lain, maka melalui perhitungan biaya jarak beban, maka penerapan
alternatif yang pertama dan kedua, masing-masing akan meningkat sebesar 60,l % dan
63,2%. Hasil perhitungan tata letak diberikan berupa alternatif, karena seperti yang
telah diungkapkan pada alinea dua bahwa, hasil penerapan tata letak dapat berbeda
untuk kondisi dan situasi yang berbeda, sehingga pemilihan penerapan tata letak, dapat
diterapkan berdasarkan pertiinbangan faktor-faktor lain selain berdasarkan perhitungan
tingkat efisiensi. Selain berkurangnya biaya penanganan bahan, perencanaan tata letak
yang baru juga memberikan alur kegiatan produksi yang lebih pendek dan sesuai
dengan pola aliran yang bersifat umum, yaitu secara zigzag.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12330 | DIG - FISIP | Skripsi | NIAG.BIY ELI p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain