Computer File
ANALISIS EFISIENSI KESEIMBANGAN LINTAS PRODUKSI PRODUK BENANG DI PT.INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CIPADUNG
Perkembangan perekonomian yang semakin cepat menyebabkan
meningkatnya persaingan antar perusahaan dalam setiap sektor industri. Setiap
perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap gejolak persaingan
yang semakin ketat, sehingga perusahaan mampu bertahan dan memiliki
kedudukan yang kuat dalam persaingan. Salah satu cara untuk menghadapi
gejolak persaingan adalah dengan menghitung efisiensi keseimbangan lintas
produksi yang terjadi di perusahaan. Dalam hal ini, tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui sampai sejauh mana efisiensi keseimbangan lintas produksi yang
telah dicapai perusahaan dan mencari hambatan-hambatan yang terjadi dalam
proses produksi yang berhubungan dengan keseimbangan lintas produksi.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan jenis penelitiannya
deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung ke
perusahaan dan melakukan wawancara dengan manajer dan pekerja bagian
produksi. Analisis pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif
dan kualitatif.
Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT. Industri Sandang
Nusantara Unit Cipadung, yang merupakan produsen benang. Dalam penelitian ini,
dilakukan analisis efisiensi keseimbangan lintas produksi yang tejadi di
perusahaan dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi
sehubungan keseimbangan lintas produksi.
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa keseimbangan lintas produksi yang
terjadi di perusahaan belum efisien, yaitu sebesar 66,52 %. Efisiensi
keseimbangan lintas produksi belum dapat dicapai dikarenakan adanya jumlah
waktu tugas pada setiap stasiun kerja yang nilainya belum seimbang dan jumlah
waktu menganggur belum minimum. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam
proses produksi benang adalah hubungan antara satu tugas dengan tugas yang
lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Selain itu, waktu tugas
bersifat tetap karena pengerjaannya oleh mesin. Kerusakan mesin,
faktor elektrik, penggunaan mesin-mesin yang sudah cukup tua dan keterlambatan
bahan baku juga merupakan hambatan-hambatan yang dapat saja tejadi dalam
proses produksi benang. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, perusahaan
dapat mempertahankan efisiensi keseimbangan lintas produksi yang telah dicapai
saat ini dengan memaksimalkan output, memotivasi dan melakukan pengawasan
yang efektif terhadap kinerja pegawai serta mengganti mesin-mesin yang sudah
cukup tua.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12594 | DIG - FISIP | Skripsi | NIAG.ORG MAR a/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain