Computer File
Implementasi Politik Luar Negeri Turki Terhadap Iran pada Masa Pemerintahan PM Erbakan Pasca Kemenangan Partai Islam Refah di Turki Tahun 1995
Sebuah fenomena besar terjadi di Turki pada awal Juli 1996. Untuk pertama
kalinya bagi negara sekuler Turki, sebuah partai Islam, Partai Refah pimpinan
Necmettin Erbakan memenangkan Pemilu dan memperoleh suara terbanyak yakni
sebesar 21,32% suara dan menyabet 158 kursi dari 550 kursi di parlemen. Meskipun
tidak memperoleh kemenangan secara mutlak yang mengharuskan pembentukan
koalisi, kemenangan ini merupakan hal baru bagi Turki. Turki yang sejak dulu
menganut sistem sekuler dan merupakan negara pro-Barat, selalu dipimpin oleh
partai-partai sekuler.
Partai Islam ini pada awalnya kesulitan memperoleh mitra koalisi, namun
akhirnya terbentuk pemerintahan dimana Necmettin Erbakan dan Pemimpin partai
sekuler True Path Party, Tansu Ciller akan bergiliran menjabat Perdana Menteri, dua
tahun pertama Erbakan akan memerintah dan selanjutnya oleh Ciller. Pemerintahan
baru ini mendapat pengawasan yang ketat oleh kelompok-kelompok sekuler dan
militer Turki.
Perubahan internal Turki ini, menyebabkan adanya perubahan dalam politik
luar negeri Turki. Meskipun aspek fundamental tidak berubah yaitu tetap pro-Barat,
pemerintahan baru ini berkeinginan untuk menjalin dan meningkatkan hubungan
yang lebih baik dengan negara-negara muslim, termasuk juga negara yang dikenal
radikal seperti Iran. Tapi di sisi lain, Turki juga tetap berusaha mempertahankan
hubungan baik dengan Barat. Kebijakan ini memang sesuai dengan Politik Luar
Negeri Turky yang multidimensional.
Dengan kebijakan seperti itu, berpengaruh terhadap kebijakan Turki terhadap
Iran. Turki berkeinginan untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Iran,
apalagi kedua negara memang memiliki berbagai masalah diantaranya masalah suku
Kurdi dimana Iran dianggap memberi dukungan, juga masalah ancaman
fundamentalisme yang dituduhkan kepada Iran terutama sejak terjadinya Revolusi
Islam Iran tahun 1979. Iran sejak saat itu menerapkan sistem Shariah (Islam)
berdasarkan mazhab Syiah, sedangkan Turki adalah negara yang sekuler.
Untuk lebih jelas mengetahui bagaimana politik luar negeri Turki terhadap
Iran, dapat dilihat dari implementasinya. Hal tersebut tercermin dalam tindakan-
tindakan Turki diantaranya dengan melakukan kunjungan yang intensif dan
melakukan berbagai kerja sama dengan Iran.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12863 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG FRI i/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain