Computer File
Kerjasama antara Pemerintah Thailand dan Jepang dalam menangani masalah women trafficking
Perdagangan perempuan merupakan isu global berskala luas. Terdapat berbagai
mata rantai perdagangan perempuan yang ada di dunia ini, salah satunya yang
terbesar adalah mata rantai perdagangan perempuan dari Thailand menuju Jepang,
yang merupakan kegiatan ilegal dengan keuntungan besar melalui penjualan
perempuan yang bertujuan eksploitasi. Kedua negara tersebut, Thailand dan
Jepang berkewajiban untuk mengatasi masalah perdagangan perempuan yang
terjadi di antara mereka. Upaya-upaya tersebut terangkum dalam kerjasama
bilateral. Untuk mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
Thailand dan Jepang dalam menangani masalah perdagangan perempuan yang
terjadi di wilayah mereka, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif analisis serta memakai teknik penelitian tidak
langsung dengan cara mengumpulkan data yang telah ada untuk meneliti upaya-
upaya kedua pemerintah tersebut.
Upaya-upaya kerjasama kedua negara tersebut terbagi ke dalam tiga kategori,
yaitu prosecution, projection dan prevention. Yang mana tindakan konkret dari
ketiga kategori itu, yaitu: mengidentifikasi adanya kegiatan perdagangan
perempuan di negara mereka dan mengambil langkah berguna seperti
menghukum para traffickers, menangani para perempuan Thailand yang menjadi
korban trafficking dengan tindakan konkret yang layak guna melindungi hak-hak
mereka, menyediakan kesempatan dan sarana untuk dapat bekerjasama dengan
aparat setempat dalam rangka memerangi masalah tersebut, serta menjamin
adanya keadilan bagi para korban dan mendapat kompensasi atas penyiksaan yang
telah mereka alami dan juga memberi tempat perlindungan sementara bagi para
korban. Selain penanganan tersebut, kedua pemerintah juga mempunyai tindakan
lain seperti penyebaran leaflet mengenai kondisi keja di Jepang bagi para
perempuan Thailand yang ingin bekeja di Jepang.
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kedua pemerintah tersebut membawa
dampak positif bagi penanganan masalah perdagangan perempuan yang terjadi
dari Thailand ke Jepang. Terbukti dengan berkurangnya tenaga kerja seksual
perempuan Thailand yang datang dan ada di Jepang. Meskipun belum dapat
dikatakan sebagai suatu upaya sukses untuk mengeliminir kegiatan tersebut.
Kerjasama internal antara para korban dan aparat setempat maupun kejasama
eksternal antara negara, Thailand dan Jepang, seharusnya mampu memerangi
atau memutus sedikit dari mata rantai women trafficking di dunia. Pada
kenyataannya, banyak ditemukan hambatan-hambatan dalam mengatasi isu
perdagangan perempuan tersebut. Karena itu kerjasama bilateral akan lebih efektif
lagi jika disertai dengan kerjasama dengan pihak luar seperti NGOs atau
organisasi internasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp12918 | DIG - FISIP | Skripsi | HI MED k/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain