Computer File
Reaksi politik Pemerintah Inggris sebagai anggota Uni Eropa terhadap kebijakan domestik Perancis mengenai larangan pemakaian jilbab dalam (Rancangan) Undang-Undang Anti Simbol-Simbol Keagamaan (2003-2004)
Eropa diwarnai oleh berbagai konflik hingga Perang Dunia II. Keadaan
damai tercipta di abad ke-21, terutama setelah terbentuk badan Uni Eropa. Pada
masa itu, Eropa membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memperbaiki kerusakan
berbagai infrastruktur dalam negeri. Oleh karena itu, banyak imigran dari benua
Asia dan Afrika yang bermigrasi ke Eropa. Keberadaan imigran yang
meningkatkan keberagaman budaya di Eropa itu ternyata memunculkan berbagai
isu, seperti xenophobia dan religious intolerance. Merujuk pada imigran asal
Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia Selatan yang mayoritas beragama Islam, hal
itu ternyata melahirkan fenomena baru yaitu Islamophobia. Fenomena ini
cenderung meningkat dengan adanya isu fundamentalisme Islam yang mengarah
pada tindakan-tindakan radikal.
Perancis merupakan salah satu negara anggota Uni Eropa yang
berpenduduk Muslim terbanyak diantara negara-negara anggota Uni Eropa
lainnya. Sebagai upaya mengukuhkan asas sekularisme, memerangi
fundamentalisme Islam dan meningkatkan integrasi dalam masyarakatnya, maka
pada bulan Desember 2003, Presiden Jacques Chirac mengumumkan rencana
pembentukan undang-undang pelarangan pemakaian simbol-simbol keagamaan di
sekolah-sekolah umum, termasuk jilbab, rosario, kippa dan turban.
Pelarangan pemakaian jilbab dalam (Rancangan) Undang-Undang Anti
Simbol-Simbol Keagamaan Perancis ternyata menimbulkan berbagai macam
reaksi di dunia internasional. Beberapa negara mendukung kebijakan domestik
Perancis dengan membentuk kebijakan yang serupa, namun ada pula negara yang
menentang kebijakan tersebut. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak
ketiga di Eropa, Inggris juga memberikan reaksinya terhadap kebijakan domestik
Perancis berkenaan dengan pelarangan pemakaian simbol-simbol keagamaan.
Reaksi politik dari pemerintah Inggris tersebut dipengaruhi oleh reaksi
masyarakatnya dan perbedaan pendekatan integrasi diantara kedua negara.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13034 | DIG - FISIP | Skripsi | HI TRE r/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain