Computer File
Pro dan kontra negara-negara anggota Uni Eropa terhadap serangan Amerika Serikat ke Irak Tahun 2003
Saat ini, isu terorisme dan senjata pemusnah massal merupakan ancaman
serius bagi keamanan dan perdamaian internasionai. Keduanya tidak dapat dipisahkan
mengingat bahayanya senjata pemusnah massal jatuh ke tangan kelompok terorisme.
Oleh karena itu, Amerika Serikat berupaya untuk memastikan agar Irak - yang
dianggap masih memiliki hubungan para teroris - menyingkirkan senjata pemusnah
massalnya sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB Namun upaya diplomasi
dirasakan tidak akan bisa memaksa Saddam Hussein untuk melucuti sendiri senjata
yang paling mematikan tersebut sehingga Amerika Serikat bersikeras menggunakan
kekuatan militer untuk melucuti senjata pemusnah massal Irak walaupun tidak
mendapat mandat dari DK PBB.
Hal tersebut memicu pertentangan di kalangan intemasional, termasuk Uni
Eropa. Terlihat perbedaan kebijakan di antara anggotanya mengenai cara menangani
senjata pemusnah massal Irak. Perpecahan yang paling mencolok adalah di antara
Inggris dan Spanyol yang setuju dengan Amerika Serikat dengan Jerman dan
Perancis yang tetap menginginkan tim inspeksi senjata PBB untuk menyelesaikan
tugas mereka di Irak. Jerman dan Perancis berpendapat bahwa Irak dapat dilucuti
tanpa harus menggunakan kekuatan militer. Perbedaan ini juga membuat Uni Eropa
tidak mampu menghasilkan posisi bersama mengenai masalah pelucutan senjata
pemusnah massal Irak.
Tentu saja kebijakan keempat negara tersebut tidak terlepas dari persepsi
ancaman dan kepentingan nasional masing-masing. Skripsi ini menganalisis
perbedaan yang terjadi dalam sikap keempat negara tersebut berdasarkan perbedaan
persepsi ancaman dan kepentingan nasional yang mereka miliki.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13069 | DIG - FISIP | Skripsi | HI HAL p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain