Computer File
Minyak sebagai senjata politik : studi kasus embargo minyak negara-negara Arab yang tergabung dalam OAPEC, terhadap Israel dan negara-negara aliansinya pada Tahun 1973
Semenjak bangsa Yahudi memproklamirkan negara Israel pada 1948, kawasan
Timur Tengah diramaikan dengan kontlik dan perang antara negara-negara Arab dengan
Israel. Perang 1948, Perang 1956, Perang 1967, dan Perang Yom Kipur 1973
membuktikan keberadaan konflik yang berlangsung di kawasan Timur Tengah ini
mengarah ke perang yang berlarut-larut. Kekuatan militer negara-negara Arab ini tidak
dapat mengalahkan kekuatan militer yang dimiliki oleh Israel. Ini dikarenakan adanya
dukungan yang kuat dari aliansi Israel.
Menyadari kekuatan militer Israel yang tidak dapat dikalahkan oleh negara-negara
Arab, maka mereka menggunakan kekuatan minyak sebagai senjata politik untuk
menghadapi kekuatan Israel Melalui embargo minyak, negara-negara Arab yang
tergabung dalam OAPEC menggunakan minyak sebagai senjata politik agar mendapatkan
kembali wilayah yang diduduki Israel, memaksa Israel untuk menghormati kedaulatan
Palestina, dan meminta negara-negara di dunia untuk memberikan dukungannya kepada
mereka
Minyak sebagai sumber alam yang dimiliki negara-negara Arab mampu mereka
gunakan secara maksimal Berubahnya kebijaksanaan MEE, Jepang, dan Amerika Serikat
yang tergantung kepada minyak negara-negara Arab menjadi indikasi kemampuan minyak
yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan suatu negara Ketergantungan terhadap minyak
dan melonjakan patokan harga minyak hingga empat kali lipat yang mempengaruhi
perekonomian domestik mereka, memaksa untuk merubah kebijaksanaan mereka
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14169 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG ISW m/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain