Computer File
Intervensi militer Uni Soviet ke Angola (1974-1979)
Penelitian ini berawal dari masalah pecahnya perang Arab-Israel pada. tahun 1973-yang menutup terusan Suez dan peristiwa kudeta di Lisabon pada. tanggal 25 April 1974 yang meruntuhkan kekuasaan Portugis di Afrika.
Jatuhnya rejim otoriter; Presiden Thomaz dan Perdana Menteri Caetano, oleh Jenderal De Spinola pada peristiwa kudeta di Lisabon, dapat dinilai sebagai katalisaior penting dalam proses kerawanan politik di Affika bagian selatan. Adanya perubahan kebijaksanaan politik kolonial Portugis oleh Jenderal De Spinola berupa penghentian perang kolonial serta akan diadakan referendum pada rakyat jajahan untuk menentukan hari depan negaranya seperti Mozambique, Guinea Bissau, dan Angola. Hal itu secara tidak langsung menyebabkan terjadinya konflik atas pemerintahan pengganti di empat wilayah dari lima wilayah Portugis. Hanya saja di Angola, tiga gerakan pembebasan nasional berebut kekuasam atas kekosongan politik yang ditinggalkan oleh Portugis-MPLA, FNLA, dan UNITA.
Situasi dan kondisi Afrika bagian selatan seperti itu memancing kekuatan-kekuatan eksternal, khususnya Uni Soviet dan Amerika untuk memperluas pengaruh dan kepentingan strategi global mereka Kehadiran Uni Soviet di Angola dikarenakan adanya gerakan pembebasan nasional yang berpihak kepada kepentingan-kepentingan Uni Soviet. Sehingga Uni Soviet, dengan dibantu oleh sekutunya Kuba, berusaha membantu gerakan nasionalis-yang berhaluan Marxis (MPLA) untuk mengalahkan FNLA dan UNITA yang didukung negara-negara Barat, Amerika Serikat dan Cina.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14193 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG IDR i/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain