Computer File
Respon masyarakat muslim Indonesia khususnya di kalangan alim ulama Nahdlatul Ulama (NU) terhadap rencana pembukaan hubungan dagang Indonesia-Israel, serta realisasi terhadap rencana tersebut
Dinamika hubungan internasional mengalami berbagai
perkembangan sejak dekade 1970'an, dimana aktor yang terlibat
didalamnya tidak lagi hanya aktor negara, tapi muncul juga aktor-aktor
lainnya antara lain; organisasi-organisasi sosial politik non-negara, baik
yang berlandaskan demokrasi, maupun keagamaan. Demikian pula
dengan fokus analisanya yang berkembang pula meliputi hubungan
antara agama dengan negara.
Hubungan agama dengan negara lebih terfokus pada hubungan
Islam dengan politik yang hingga kini tetap menjadi perbincangan dan
kajian yang menarik. Dalam konteks politik, seperti halnya negara-negara
lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Turki,
Pakistan, dan Libya-Indonesia mengalami kesulitan yang serius,
bagaimana membangun hubungan politik antara agama(Is1am) dan
negara.
Nahdlatul Ulama (NU) selama ini dikenal sebagai organisasi
keagamaan tradisional yang unik dan telah melalui berbagai fase yang
berbeda-beda pula. Adapun fase-fase tersebut adalah gerakan
keagamaan; gerakan politik praktis; gerakan politik-kultural; dan
terakhir yang saat ini dijalani adalah gerakan komplementer yang
bergerak bolak-balik dari kutub kultural ke arah kutub struktural yang
dimainkan sekaligus secara bersamaan oleh NU melalui PKB-nya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti apa yang
menjadi respon masyarakat Muslim Indonesia, terutama para Ulama
NU terhadap kebijakan pemerintah Indonesia masa kepemimpinan Gus
Dur yang ingin membuka hubungan dagang dengan Israel, serta
kemungkinan realisasi terhadap rencana tersebut? Yang tentunya
dalam kaitannya terhadap hubungan agama dengan negara. Akhir dari
penelitian ini ditemukan jawaban penelitian berupa peluang sekaligus
hambatan bagi terealisasikannya rencana pembukaan hubungan
dagang ini.
Peluang-peluang tersebut dapat dilihat dari reaksi positif dari
para Ulama NU, dukungan dari praktisi ekonomi, serta sikap positif
dari negara-negara tetangga dan negara-negara Arab sendiri.
Sedangkan hambatan yang tejadi justru hanya pada masalah
pemahaman persepsi antar kelompok Islam yang ada di dalam negeri
sendiri terhadap pemikiran Gus Dur dan masalah teknis serta non-tenis
pelaksanaan yang masih berkaitan dengan peratman ekspor dan impor
Indonesia
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14388 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG SUD r/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain