Computer File
Ambivalensi prinsip non-interferensi sebagai faktor penghambat terbentuknya ASEAN-10 studi kasus: penundaan penerimaan keanggotaan Kamboja (1996-1998)
Dengan berakhirnya Perang Dingin, maka perhatian negara-negara menjadi lebih terfokus pada kepentingan dan pembangunan nasionalnya masing-masing. Dengan demikian, kerjasama regional adalah salah satu jalan yang ditempuh oleh berbagai negara untuk mengatasi persoalan-persoalan baik di dalam negeri maupun dalam hubungan antar negara, sehingga organisasi regional menjadi faktor penunjang terwujudnya pembangunan dan kepentingan nasionalnya.
ASEAN sebagai suatu organisasi regional di kawasan Asia Tenggara sejak pembentukannya pada 8 Agustus 1967 di Bangkok (Thailand), melihat bahwa perluasan keanggotaan ASEAN yang meliputi seluruh negara di kawasan Asia Tenggara adalah penting. Oleh karena itu sebagai langkah lanjut untuk mewujudkan keinginan para pendiri ASEAN itu maka pada tanggal 30 April 1999, Kamboja sebagai negara terakhir di kawasan Asia Tenggara yang belum menjadi anggota penuh ASEAN, pada akhirnya diterima secara resmi sebagai anggota ASEAN yang ke-10.
Kamboja sebelumnya direncanakan diterima menjadi anggota ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997, bersamaan dengan Laos dan Myanmar. Tetapi karena konflik politik berdarah yang terjadi di Kamboja pada tanggal 4-5 Juli 1997 antara PM I Norodom Ranariddh dan PM II Hun Sen maka ASEAN menunda keanggotaan Kamboja. Pada proses penundaan keanggotaan Kamboja tersebut dapat kita lihat bahwa ASEAN melakukan kesalahan terhadap prinsip non-interferensi yang telah dianut sejak lama. Oleh karena itu dalam penelitian ini, fokus perhatian penulis akan dititikberatkan pada apakah ambivalensi prinsip non-interferensi sebagai faktor penghambat penerimaan Kamboja untuk menjadi anggota ASEAN yang ke-10 (1996-1998).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang berusaha menggambarkan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi. Data-data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari orang-orang yang tidak menyaksikan secara langsung terjadinya suatu peristiwa, yaitu dari dokumen-dokumen, buku-buku teks, jurnal, majalah, dan surat kabar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14455 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG TAR a/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain