Computer File
Peranan imigran Turki dalam membangkitkan semangat xenophobia dalam gerakan neo-nazi di Jerman pasca reunifikasi
Runtuhnya rezim sosialis dan berakhirnya konfrontasi antara dua
kubu politik yang saling bertentangan menimbulkan perubahan yang sangat dalam dan goncangan bagi Jerman dan seluruh Eropa. Perkembangan ini telah membawa pertumbuhan bagi nasionalisme, xenophobia, antisemitisme,
dan tindakan kekerasan.
Sejak tahun 1980-an pemerintah Jerman Sarat dengan resah
menghadapi persoalan pembatasan dan penyatuan; antara di satu sisi
menolak pencari suaka dan kaum imigran dan dilain sisi harus membantu
kaum pendatang (orang asing) dengan perlakuan yang sama dengan
masyarakat. Kebijakan-kebijakan pemerintah Jerman Barat berubah cepat
dari tahun 1978-1982 yang disertai dengan polarisasi dari opini publik
mengenai kehadiran orang asing sebagai suatu masalah.
Dari pandangan publik dan hasil pemilihan di tingkat nasional dan
regional bahwa sejak 1991 terbukti rasialis neo-Nazi dan ketakutan sikap anti
orang asing terjadi pada masa kampanye yang diprakarsai oleh partai-partai
sayap kanan, yang mana partai tersebut tidak menerima dukungan secara
signifikan dan tetap. Dua partai terbesar sayap kanan yakni: Persatuan
Masyarakat Jerman (DVU), dan Partai Republik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14485 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG SIN p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain