Computer File
Dampak sanksi ekonomi DK-PBB terhadap Irak bagi hubungan perdagangan Irak dengan Yordania pasca perang Teluk II
Invasi Irak terhadap Kuwait yang terjadi di awal bulan
Agustus 1990 telah memaksa DK-PBB untuk mengadopsi Resolusi
661 (1990) yang memuat tentang sanksi ekonomi. Resolusi
tersebut mewajibkan seluruh anggota PBB melaksanakan embargo
perdagangan terhadap Irak dan Kuwait.
Sanksi ekonomi yang dikenakan terhadap Irak bertujuan
untuk melemahkan kondisi perekonomiannya yang memang sangat
bergantung pada perdagangan luar negeri, sehingga akhirnya
Irak bersedia untuk keluar dari wilayah Kuwait. Pada
kenyataannya, ternyata sanksi ekonomi tersebut tidak hanya
melemahkan perekonomian Irak semata namun juga perekonomian
negara-negara lain yang memiliki keterkaitan erat dengannya,
dalam ha1 ini adalah Yordania. Sanksi ekonomi DK-PBB pada
Irak kemudian memberikan dampak bagi hubungan perdagangan
Irak dengan Yordania.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang
bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang berasal dari dokumen primer serta dokumen sekunder
yang ada. Penelitian ini kemudian akan menggambarkan
penurunan atau peningkatan volume perdagangan yang terjadi
antara Irak dengan Yordania pasca Perang Teluk 11.
Penurunan volume perdagangan antara kedua negara
terjadi pada beberapa tahun pertama masa pemberlakuan sanksi
ekonomi. Namun untuk mengantisipasi kehancuran yang semakin
parah pada perekonomian Yordania, maka PBB berusaha
memberikan sedikit kelonggaran bagi aktivitas perdagangan
Irak dengan Yordania. Dengan ini diharapkan bahwa sanksi
ekonomi hanya akan menghancurkan perekonomian Irak sendiri
dan tidak negara lain seperti Yordania.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14488 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG WUL d/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain