Computer File
Pandangan Critical Theory Jurgen Habermas terhadap kesenjangan rural-urban di Cina
Sejak tahun 1978, pertumbuhan ekonomi di Republik Rakyat Cina telah
membawa peningkatan pendapatan bagi banyak masyarakatnya. Modernisasi yang
bertujuan untuk membuka perekonomian Cina ke dunia luar dan meningkatkan
pendapatan negara, ternyata bisa membawa Cina mencapai angka GNP RMB 5760
Milyar pada tahun 1995. Walaupun begitu, hasil dari reformasi ekonomi Cina belum
dapat dinikmati hingga ke seluruh negeri. Kesenjangan yang terjadi menunjukkan
adanya suatu konsentrasi kesejahteraan di daerah kota khususnya di daerah sepanjang
pantai timur dan adanya suatu kekurangan sumber daya di daerah barat dan pedesaan.
Dalam beberapa dekade, kesenjangan yang terjadi telah mengemuka dengan
perbandingan rata-rata pendapatan urban dengan pendapatan rural adalah 3:1. Kasus-kasus
ironis muncul sebagai dampak dari kesenjangan tersebut dan meliputi berbagai
kehidupan masyarakat yang ada, seperti politik, ekonomi, sosial, dan kultural.
Melalui beberapa konsepnya seperti teori evolusi sosial, teori kepentingan
emansipatoris dan teori kompetensi komunikatif, teori kritis Jurgen Habermas yang
lahir sebagai Generasi Kedua Teori Kritis digunakan oleh penulis untuk
menggambarkan kesenjangan yang terjadi antara desa-kota (rural-urban) di Cina.
Sebagai tujuan dari penelitian, dalam hal ini pandangan Teori Kritis Jurgen Habermas
digunakan untuk menggambarkan bagaimana proses modernisasi yang terjadi hingga
akhirnya memicu kesenjangan antara desa-kota dan bagaimana proses kesenjangan
(antara desa-kota) itu sendiri terjadi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14611 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG IRW p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain