Computer File
STRATEGI INDONESIA DALAM MEMBANGUN CITRA KEPARIWISATAANNYA : STUDI KASUS: WISATAWAN JEPANG
Pertumbuhan kepariwisataan global berkembang pesat, kedatangan turis
menjadikan pendapatan nasional berkisar 400 M . Pada tahun 1950 hanya berkisar
25 M. Pendapatan nasional dari sektor pariwisata berkisar US $ 250 juta.
Kepariwisataan tumbuh menjadi industri besar, kedua setelah minyak sebagai
penghasil devisa utama.
Negara-negara ASEAN menerima lebih dari 14 M orang kedatangan turis
dari luar negri pada tahun 1966. Dan termasuk indonesia dengan kekayaan alam
dan budayanya ingin menjadikan pariwisata sebagai sektor produktif penghasil
devisa negara.
Target Repelita V menarik 2,5 M dari keseluruhan kedatangan turis dari
luar negri. Dari perhitungan rata-rata turis yang datang ke indonesia 12 hari
menghabiskan US $ 100 per turis menunjukkan bahwa perkembangan turisme di
Indonesia dapat mencapai target tersebut. Bisa dihitung bahwa jika terjadi hal
yang demikian, pendapatan rata-rata nasional Indonesia 3 M. Oleh karena
Indonesia ingin memajukan sektor kepariwisatannya sebagai penghasil devisa
utama dengan cara menciptakan citra kepariwisataan yang baik di pasaran turisme
global.
Perkembangan turisme di Indonesia berkembang pesat karena Indonesia
sendiri mempunyai sumber daya alam yang baik, objek dan daya tarik pariwisata
yang dapat dikembangkan sehingga turis-turis tertarik untuk mengunjunginya.
Sumber daya manusia yang terkenal dengan keramahtamahan dan jiwa kerjasama
membuat sektor pariwisata di Indonesia bertumbuh pesat,
Hal yang terpenting di sini adalah pengelolaan manajemen yang baik dari
sumber daya manusianya. Kerjasama yang ada antara Pemerintah, organisasi, dan
masyarakat pada umumnya harus diselaraskan dengan kepentingan nasional
sehingga dapat menciptakan citra yang baik di pasaran global. Salah satu hal yang
membuat para turisme ingin bepergian adalah ingin melihat situasi yang lain yang
berbeda dari lingkungan mereka berada. Dalam hal ini, kepariwisataan Indonesia
harus dapat membentuk citra yang baik sehingga para turis tersebut, khususnya
wisatawan jepang ingin selalu menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan
wisatanya. Mengingat psikologi para wisatawan, khususnya wisatawan Jepang
dalam hal ini, senang bepergian dan hasrat konsumerisme yang tinggi, dapat
menjadikan pendapatan nasional Indonesia meningkat, serta menjadikan sektor
pariwisata sebagai penghasil devisa utama.
Perkembangan kepariwisataan dapat terhambat jika tidak dikoordinasi dan
tidak terdapat kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, serta
organisasi yang ada. Perkembangan kepariwisataan dapat bertumbuh pesat jika
masing-masing pihak saling memperhatikan kepentingan untuk mewujudkan
kepentingan nasional. Selain hal-hal yang tampak luar dilihat baik oleh negara
luar, sebaiknya juga memperhatikan lingkungan internal negaranya. Adanya
kerjasama, standarisasi, dan harmonisasi yang baik dari seluruh pihak di Indonesia
akan menciptakan citra yang baik di depan pasaran turisme global, khususnya
Jepang, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sendiri dengan
menggalakkan tingkat kesadaran masyarakat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14692 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG KES s/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain