Computer File
PERSEPSI PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT TERHADAP TERORISME PASCA INSIDEN 11 SEPTEMBER 2001 DALAM KAITANNYA DENGAN AL QAEDA DAN REZIM TALIBAN
Penelitian ini bertujuan untuk memahami perubahan persepsi dari pemerintah
Amerika Serikat terhadap perkembangan masalah terorisme pasca 11 September 2001
dalam kaitannya dengan rezim Taliban di Afghanistan. Masalah persepsi disini adalah hal
penting yang dapat berpengaruh pada pembuatan kebijakan politik suatu negara tentang
suatu permasalahan, yaitu terorisme.
Masalah persepsi disini menjadi penting karena menjadi titik awal dalam proses
pembuatan suatu kebijakan politik negara. Perubahan persepsi dari aktor negara akan
berpengaruh pada perubahan kebijakan yang dibuat dan diterapkannya. Setelah insiden
pada 11 September 2001, terorisme dibahas dalam lingkup yang lebih luas dengan kajian
politik yang lebih mendalam, terutama bagi pemerintah Amerika Serikat. Terorisme telah
dianggap sebagai sebuah aktor nyata yang harus diperangi meskipun harus dengan
menggunakan instrumen kekuatan militer. Aturan-aturan hukum yang dibuat kemudian
hanya dijadikan sebagai dasar bagi kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika Serikat
dalam melakukan dan mencapai kepentingan politiknya tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif analitis, yaitu metode yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan
gambaran yang cukup sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
atas objek yang diteliti, dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Pasca perang dingin konsentrasi kepentingan politik Amerika Serikat difokuskan
pada perkembangan kekuatan Islam. Salah satu masalah yang muncul pada pembahasan
Islam dalam pandangan politik Amerika Serikat adalah terorisme, yang kemudian
dijadikan sebagai alat bagi Amerika Serikat untuk melakukan penetrasi politik dalam
dunia Islam, selain masalah Israel dan Palestina. Al Qaeda dan Osama bin Laden yang
didukung oleh Taliban sebagai rezim yang berkuasa di Afghanistan menjadi sebuah
kesatuan alasan yang paling tepat bagi pemerintah Amerika Serikat dalam menangani
permasalahan terorisme tersebut. Faktor ancaman telah menjadiian terorisme sebagai
sebuah permasalahan yang serius meskipun penanganannya kala itu baru hanya terbatas
pada lingkup hukum.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14697 | DIG - FISIP | Skripsi | INT.ORG SAS p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain