Computer File
Interaksi kepentingan antar aktor dalam penentuan kebijakan ekonomi Jepang : studi kasus deregulasi kebijakan proteksionisme agrikultural Jepang (1993-1002)
Fenomena globalisasi telah menghasilkan suatu interdependensi antar
aktor dimana setiap kebijakan, khususnya kebijakan ekonomi, yang dibuat oleh
suatu negara akan berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian dan penentuan
kebijakan negara lain. Proses penentuan kebijakan dalam sistem internasional
yang kontemporer mencerminkan bahwa negara bukan lagi menjadi penentu
utama dalam menentukan kebijakan-kebijakan ekonomi baik dalam lingkup
domestik maupun internasional, tetapi terdapat aktor-aktor lain-non negara yang
saling berinteraksi dalam proses penentuan kebijakan. Globalisasi juga
mengantarkan sistem ekonomi internasional menuju perdagangan bebas, dimana
praktek proteksionisme dalam bentuk hambatan-hambatan perdagangan
merupakan isu global yang dihilangkan. Oleh karena itu negara-negara di dunia
berusaha untuk menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang lebih terbuka
melalui liberalisasi pasar dan deregulasi kebijakan. Penelitian ini bertumpu pada
satu pertanyaan riset tentang bagaimana interaksi antar aktor dalam proses
penentuan kebijakan dalam bidang agrikultural Jepang untuk menghadapi
kompetisi di sektor agrikultural dunia.
Penelitian ini dikaji melalui pendekatan pluralisme yang melihat hubungan
internasional terdiri dari banyak aktor, dan mengidentifikasikan negara sebagai
aktor kunci dalam penentuan kebijakan, akan tetapi bukan sebagai satu-satunya
aktor yang penting. Konsep globalisasi digunakan sebagai pengantar konsep
ekonomi politik internasional, yang bertumpu kepada sistem perdagangan bebas.
Sementara, analisis pembuatan keputusan dilakukan dengan menggunakan model
pendekatan pembuatan keputusan yang menganalisis pembuatan keputusan
melalui faktor-faktor internal dan eksternal, ditambah dengan faktor-faktor
tambahan berupa motivasi dalam membuat keputusan, dampak terhadap pilihan
kebijakan, dan situasi dan kondisi yang mendukung dalam membuat keputusan.
Hasil dari penelitian ini adalah Jepang berusaha menghadapi kompetisi
dalam sektor agrikultural dunia dengan mengeluarkan deregulasi-deregulasi
kebijakan agrikulturalnya. Akan tetapi, terdapat konflik-konflik antar aktor
domestik yang terjadi dalam proses penentuan deregulasi tersebut, dan konflik
yang terjadi, mau tidak mau, telah mempengaruhi deregulasi kebijakan
agrikultural Jepang yang menimbulkan kesan bahwa Jepang masih ragu-ragu
untuk membuka pasarnya secara penuh.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14911 | DIG - FISIP | Skripsi | HI OKT i/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain