Computer File
Penghapusan politik apartheid di Afrika Selatan sebagai transisi menuju demokrasi
Semenjak apartheid mulai menjadi perhatian dunia intemasional setengah
abad yang lalu, apartheid telah diartikan sebagai penindasan dan pemerasan.
Merupakan pengetahuan umum bahwa di bawah apartheid, warga kulit hitam
Afrika Selatan tidak diakui hak-hak asasi mereka, jutaan dipindahkan secara
paksa dari tempat tinggal mereka, keluarga terpecah belah, dan tidak terhitung
korban yang meninggal dunia.
Apartheid bukan hanya penindasan brutal terhadap suatu ras tertentu oleh
ras lainnya. Apartheid merupakan filosopi politik yang luas, direncanakan dan
dilaksanakan dengan seksama dan ketelitian yang sungguh-sungguh. Apartheid
bukan hanya sebatas dominasi politik terhadap kulit hitam oleh kulit putih, bukan
sebatas pemerasan ekonomi terhadap mayoritas kulit hitam oleh minoritas kulit
putih. Apartheid juga melibatkan manipulasi geografi oleh minoritas kulit putih
dengan tujuan mendapatkan dominasi politik, ekonomi dan sosial terhadap kulit
hitam.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah mengenai kejatuhan
apartheid di Afrika Selatan dan perjuangan untuk mencapai negara yang lebih
demokratis. Transisi menuju demokrasi yang dinegosiasikan di Afrika Selatan
telah digembar-gemborkan sebagai sebuah keajaiban. Persepsi ini tumbuh seiring
dengan keyakinan bahwa apartheid di Afrika Selatan akan berakhir. Di luar dari
berbagai negosiasi politik serta pembuatan konstitusi yang berlarut-larut, mulai
muncul benih demokrasi di Afrika Selatan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14922 | DIG - FISIP | Skripsi | HI ESF p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain