Computer File
Studi banding hasil kompaksi tanah Majalaya yang dicampur semen menggunakan mold diameter 10,2 cm - palu 3,5 kg, mold diameter 3,8 cm - palu 0,45 kg. Alat modified proctor dengan variasi energi untuk parameter qc sondir, berat isi kering, dan Cu unconfined pada kondisi tidak jenuh air
Selama ini uji kompaksi di laboratorium menggunakan teknik Proctor. Dengan
pertimbangan kepraktisan dalam pelaksanaan uji kompaksi, maka Soelarno-Inge-Okky (1998)
dilanjutkan dengan Soelarno-Yoki-Steve (1999) mengembangkan teknik kompaksi baru dimana
ukuran hammer dibuat seluas diameter mold. Kemudian timbul pemikiran untuk mengembangkan
teknik ini dengan menggunakan mold Soelarno-Indrakila (1991) yang berdiameter 3,8 cm
dengan palu yang dimodifikasi seluas diameter mold. Tujuannya adalah untuk kepraktisan
penggunaan sampel bagi uji yang lain (konsolidasi, penjenuhan, unconfined compression test) dan
mendapatkan parameter strength untuk mengontrol kualitas pemadatan.
Oleh sebab itulah penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil uji kompaksi
menggunakan alat Proctor dan alat Soelarno dengan mold diameter 10,2 cm - palu 3,8 kg, dan
mold diameter 3,s cm - palu 0,45 kg serta untuk membuat korelasi antara paramater qc sondir
mold Proctor dan mold diameter 10,2 cm - palu 3,8 kg dengan Cu unconfined mold diameter 3.8
cm - palu 0,45 kg dengan variasi indeks plastisitas 35,97%, 54,52%, dan 72,03% dan tiga kadar
semen yaitu 2,5%, 7,5%, dan 10% pada kondisi unsaturated (tidak jenuh air).
Dari hasil uji difraksi sinar-X, tanah yang digunakan mengandung mineral halloysite,
cristobalite, dan montmorillonite. Dari hasil penelitian juga didapat bahwa jika energi yang
digunakan sama maka hasil kompaksi dari ketiga jenis mold hampir sama membentuk sudut 45',
dengan perbedaan ydry maksimum kurang dari 3%. Peningkatan qc sondir diikuti dengan Cu
mzconfined. Dengan hubungan Cu = qc/14,10 untuk tanah Ip 35,97%, Cu = qc/16,67 untuk tanah
Ip 54,52%, dan Cu = qc/18,70 untuk tanah Ip 72,03%. Tanah dengan indeks plastisitas paling
tinggi maka nilai qc sondir dan Cu zrncorfined akan lebih rendah dibanding dengan tanah dengan
indeks plastistitas yang lebih rendah. Penambahan kadar semen akan meningkatkan nilai qc
sondir dan Cu unconfined. Nilai ydry akan meningkat 2% - 3% untuk setiap penambahan 2,5%
kadar semen.
Hubungan antara E modulus Young dengan qc adalah : E = 1,97 qc untuk tanah Ip
35,97%, E = 1,77 qc untuk tanah Ip 54,52%, dan E = 1,57 qc untuk tanah Ip 72,03%. Sedangkan
hubungan antara E modulus Young dengan Cu adalah : E = 29,98 Cu untuk tanah Ip 35,97%, E
= 27,68 Cu untuk tanah Ip 54,52%, dan E = 25,72 Cu untuk tanah Ip 72,03%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16350 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT PIN s/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain