Computer File
Evaluasi respon dinamik pada Bendungan Batutegi di Lampung akibat gempa dengan menggunakan program flush
Bendungan merupakan salah satu bangunan sipil yang berhubungan langsung
dengan keselamatan manusia. Oleh karena itu, mengingat bahwa sebagian besar wilayah
Indonesia terletak pada pertemuan dua jalur gempa utama, maka analisis respon dinamik
pada suatu bendungan sebagai suatu antisipasi perlu dilaksanakan.
Dalam skripsi ini, dilakukan analisis respon dinamik, dengan studi kasus
bendungan Batutegi di desa Muaradua, Lampung Selatan. Analisis yang dilakukan
bertujuan untuk mendapatkan respon dinamik dan tegangan-regangan pada bendungan
akibat gempa, yang dilengkapi dengan respon-respon spektranya.
Analisis dinamik ini dilakukan dengan menggunakan metode elemen higga dan
dengan bantuan Program FLUSH (Lysmer, dkk, 1975) pada kondisi gempa dengan
periode ulang 10.000 tahun. Analisis dilakukan pada akhir masa konstruksi, sehingga
beban air tidak diperhitungkan. Beban yang diperhitungkan hanyalah beban gempa.
Hasil yang diperoleh dari analisis ini adalah respon dinamik dari bendungan, yang
disajikan dalam bentuk grafik hubungan modulus geser -ketinggian, redaman - ketinggian,
percepatan maksimum - ketinggian, hubungan tegangan dan regangan terhadap ketinggian
serta dilengkapi dengan respon spektra untuk masing-masing potongan yang ditentukan
pada tubuh bendungan.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dinamik adalah :
1. Nilai G terbesar terdapat pada material batuan karena memiliki berat isi yang lebih
besar daripada material inti (clay) dan nilainya meningkat dengan bertambahnya
ketinggian.
2. Nilai redaman yang besar terjadi pada clay dan nilainya mengecil dengan
bertambahnya ketinggian.
3. Nilai percepatan maksimum yang terbesar terjadi pada material inti (clay) dan
nilainya cenderung meningkat dengan bertambahnya ketinggian. Faktor amplifikasi
pada urugan batu memiliki nilai yang lebih kecil daripada clay.
4. Respon tegangan geser memiliki pola yang sama berlawanan dengan modulus geser
sedangkan respon regangan memiliki bentuk yang sama dengan redaman.
5. Titik yang terletak di dekat permukaan bendungan memiliki spektra percepatan yang
Nlai puncaknya lebih besar dari nilai puncak dari spektra titik yang ada di bawahnya.
6. Nilai peralihan yang maksimum tejadi pada clay karena material ini lebih lunak dan
memiliki modulus geser yang lebih kecil dari urugan batu.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16488 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT NIN e/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain