Computer File
Perencanaan pelapisan lentur tambahan pada perkerasan landasan pacu Bandar Udara Soekarno-Hatta
Bandar udara Soekarno-Hatta merupakan salah satu pintu gerbang utama
keluar masuk wilayah Jakarta sebagai ibukota negara republik Indonesia.
Strategisnya kota Jakarta menyebabkan tingkat pelayanan yang diantisipasi oleh
perkerasan landasan pacu sebanyak 7,500 annual departure pesawat terbang
Boeing 747 serie 500 untuk umur rencana selama 20 tahun.
Namun berdasarkan data yang diperoleh hingga terjadinya retak
permukaan (tahun 1997), landasan pacu tidak pernah dikunjungi oleh pesawat
terbang tersebut. Hal ini berarti jenis pesawat terbang yang memberikan impak
terbesar pada peristiwa retaknya permukaan perkerasan landasan pacu harus
ditentukan ulang.
Pesawat terbang yang ditentukan ulang menurut metode FAA adalah
McDouglas MD-11. Berdasarkan tingkat pelayanan landasan pacu terhadap
satuan annual departure pesawat terbang tersebut (EAD) sudah mencapai 13,690
annual departure .
Namun hal ini tidak berarti bahwa pada tahun terjadinya retak nilai safety
factor sama dengan 2.0 karena masih ada faktor umur perkerasan yang turut
menentukan pemilihan safety factor tersebut. Berdasarkan tinjauan umur
perkerasan yang masih di bawah umur rencana, maka nilai safety factor aktual
pasti lebih kecil dari 2.0.
Perbedaan daya dukung struktur perkerasan tersebut menjadi dasar
perhitungan tebal pelapisan lentur tambahan pada landasan pacu Soekarno-Hatta.
Berdasarkan perhitungan menurut metode FAA diperoleh tebal pelapisan lentur
tambahan sebesar 10.5 inci atau 26 cm. Jenis material pelapisan lentur tambahan
yang dapat digunakan adalah beton aspal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16570 | DIG - FTS | Skripsi | TRANS NAI p/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain