Computer File
Pengembangan peta tingkat kerentanan pengaruh gempa bumi untuk Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
Saat ini otonomi daerah diharapkan akan dapat terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Untuk dapat membantu pemerintah daerah dalam menyusun program mitigasi akibat gempa bumi, maka perlu dibuat suatu peta bencana yang dapat memudahkan pemerintah maupun orang awam untuk melihat tingkat kerentanan yang terjadi di setiap daerah. Dengan adanya peta bencana gempa ini diharapkan kita dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan untuk mengurangi akibat bahaya gempa tersebut.
Selain besaran gempa, data-data yang dibutuhkan untuk menghitung bobot kerentanan adalah data statistik seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk, jumlah bangunan, dan lain-lain. Data-data yang diperoleh harus melewati proses standarisasi terlebih dahulu dengan menggunakan analisa statistik. Sebelum perhitungan bobot kerentanan dapat dilakukan, penggabungan data dari seluruh kabupaten kotamadya di Indonesia sangat diperlukan. Sebagai hasil akhir, diperoleh tingkat kerentanan masing-masing kabupaten dan kotamadya di Kalimantan dan Sulawesi yang merupakan kombinasi dari Tingkat Hazard, Tingkat Kerentanan Sosial dan Ekonomi serta Tingkat Kerentanan Fisik Bangunan dari masing-masing wilayah tersebut. Dilakukan dua kombinasi yaitu Skenario I dimana Tingkat Hazard memiliki persentase bobot 60 % dan kedua tingkat kerentanan yang lainnnya berbobot masing-masing 20 %. Sedangkan kombinasi kedua yaitu Skenario 11, tiap-tiap tingkat kerentanan memiliki persentase yang sama yaitu 33.33 % (Equal Weight). Dari kedua skenario tersebut, Total Tingkat Kerentanan (TK) dibagi atas 5 tingkat dengan pembagian sebagai berikut : Tingkat Kerentanan I (Sangat Rendah), TK < 1.5; Tingkat Kerentanan II (Rendah), 1.5 < TK < 2; Tingkat Kerentanan 111 (Sedang), 2 < TK < 2.5; Tingkat Kerentanan IV (Tinggi), 2.5 5 TK < 3 dan Tingkat Kerentanan V (Sangat Tinggi), TK 2 3.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan yaitu Kalimantan dan Sulawesi terletak pada daerah dengan rentang antara I - IV dimana untuk Sulawesi, kotamadya Ujung Pandang merupakan daerah dengan tingkat kerentanan terbesar yaitu 2.74 untuk Skenario I dan 2.63 untuk Skenario ff dan kabupaten Baru merupakan daerah dengan tingkat kerentanan terkecil yaitu 1 .30 untuk Skenario I dan 1.35 untuk Skenario II. Sedangkan untuk Kalimantan, kotamadya Barjarmasin menempati urutan pertama dengan Tingkat Kerentanan Tinggi yaitu 2.55 (Skenario I) dan 2.17 (Skenario 11). Sementara Tingkat Kerentanan Sangat Rendah terjadi kotamadya Palangkaraya yaitu 1.00 (Skenario I) dan 1.18 (Skenario II)
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16639 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT VER p/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain