Computer File
Studi eksperimental tanah ekspansif sekitar Majalaya dengan variasi indeks plastisitas dan energi kompaksi pada keadaan kering angin serta korelasinya dengan qc sondir
Pada penelitian ini dilakukan studi laboratorium atas hasil uji kompaksi tanah sekitar Majalaya dengan tiga nilai Indeks Plastisitas yang berbeda yaitu tanah1=36.87%, tanah2=59.38%, tanah3=77.41% dan dikompaksi dengan lima energi kompaksi yaitu E1= 3 kg.cm/cm³ , E2= 6.05 kg.cm/cm³ , E3= 16 kg.cm/cm³, E4= 27.5 kg.cm/cm³. E5= 38 kg.cm/cm³
Variasi energi dilakukan dengan memodifikasi Hammer kompaksi seukuran mold standar dan dengan variasi jumlah pukulan serta tinggi jatuh untuk tiap lapisannya.
Dari serangkaian pengujian identifikasi terhadap ketiga tanah tersebut yaitu tes X-ray didapat kadar mineral montmorillonit yang dominan untuk tanah2 dan tanah3. Pengujian identifikasi tanah yang lainnya yaitu dengan melihat Indeks Plastisitas dari tanah tersebut yaitu tanah 1 memiliki Swelling Potensial (high) dan tanah 2 serta tanah 3 memiliki Swelling Potensial (very high), serta nilai activity dari tanan 1 = 1.023 (high), tanah 2= 1.414 (very high), tanah 3= 1.720 (very high).
Dari serangkalan pengujian identifikasi terhadap ketiga tanah tersebut maka ketiga tanah tersebut tergolong ekspansif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari korelasi antara energi kompaksi pada tanah yang dikompaksi dengan nilai qc sondir.
Dari hasil uji kompaksi menggunakan alat Standard Proctor dan alat Modifikasi untuk masing-masing energi didapat rentang qc Sondir yang relatif sama dari ketiga tanah tersebut. Dalam kondisi tidak jenuh air nilai qc Sondir untuk E1= 8 - 68 kg/cm² , E2= 10 - 75 kg/cm² , E3= 12 - 89 kg/cm² , E4= 23 - 92 kg/cm², E5= 34 - 105 kg/cm². Sedangkan 9 pada kondisi jenuh air untuk El= 3.5 - 12 kg/cm² , E2= 6 - 15 kg/cm² , E3= 8 - 17 kg/cm² , E4= 10 - 20 kg/cm², E5= 13 - 24 kg/cm².
Korelasi antara energi dan qc Sondir untuk kondisi tidak jenuh air dan jenuh air membentuk hubungan garis lurus dengan perbedaan kemiringan sudut ±30°.
Setelah analisa hasil penelitian terhadap ketiga jenis tanah tersebut ternyata luas penampang hammer, berat hammer, tinggi jatuh hammer, dan jumlah pukulan tidak berpengaruh terhadap nilai qc sondir asalkan energi kompaksinya sama. Dan pada tanah dengan kondisi tidak jenuh air, penambahan energi kompaksi menyebabkan kenaikankekuatan tanah (qc sondir) yang lebih besar bila dibandingkan dengan tanah dalam kondisi jenuh air.
Aplikasi dari hasil penelitian ini di lapangan sangat mudah digunakan yaitu dengan korelasi antara energi dan qc Sondir yang didapat maka untuk suatu nilai qc tertentu bisa didapat besarnya energi yang dibutuhkan untuk proses kompaksi terhadap suatu tanah.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp16677 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT KUR s/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain