Computer File
Grout perkuatan untuk stabilitas pondasi dasar terowongan : studi kasus Terowongan Waduk Cacaban
Bendungan Cacaban yang terletak 4 km ke arah Timur Kota Slawi, telah mengalami
kebocoran pada bagian terowongan outlet-nya, terukur hingga 300 L/detik. Kebocoran ini mulai
teramati pada tahun 1972, usaha perbaikan yang dilakukan selama ini telah mengalami kegagalan.
Air keluar dari bocoran sering kali terlihat keruh, atau membawa partikel tanah sehingga diduga
telah teljadi washed out terhadap material timbunan, dan diperkirakan telah terjadi perlemahan pada
kontak antara tanah timbunan dengan beton terowongan.
Untuk mengatasi bocoran tersebut, pada tahun 2003 dilaksanakan perbaikan menggunakan
teknik grouting yang dipimpin oleh Tim Puslitbang Air, Bandung. Pekerjaan grouting yang
dilakukan dimulai dengan Grouting Perkuatan Luar untuk menguatkan tanah di sekitar lokasi
bocoran terowongan, yang terdiri dari Grouting Perkuatan Luar dari Luar dan Grouting Perkuatan
Luar dari Dalam terowongan. Kemudian pekerjaan ini dilanjutkan dengan Grouting Polyurethane
untuk memperkedap beton terowongan dan diakhiri dengan melapis dinding dengan shotcrete dan
finishing akhir permukaan terowongan.
Untuk mengukur peningkatan kekuatan tanah akibat pelaksanaan grouting, maka telah
dilakukan penyelidikan tanah untuk memperoleh parameter tanah yang akan digunakan.
Penyelidikan tanah yang dilakukan berupa uji lapangan dan uji laboratorium. Terhadap data yang
didapat, kemudian dilakukan analisis dengan metode elemen hingga, menggunakan program
komputer PLAXIS versi 7.11, guna memberikan gambaran distribusi tegangan dan displacement
akibat adanya perlemahan berupa rongga pada sambungan terowongan dan hasil dari kegiatan
perbaikan tanah tersebnt. Hasil analisis yang diperoleh, kemudian diperbandingkan terhadap data
hasil perkuatan setelah grouting. Pada akhirnya pelaksanaan Grouting Perkuatan Luar dari Dalam
Terowongan berhasil menghentikan bocoran pada tubuh terowongan.
Berdasarkan hasil analisis metode elemen hingga menggunakan program komputer
PLAXIS versi 7.11, diperoleh peningkatan kekuatan pondasi dasar terowongan pada areal
sambungan. Pada saat terdapat perlemahan berupa rongga dibawah sambungan terowongan, terjadi
peralihan vertikal sebesar 43,77 dan 48,1 mm. Setelah dilakukan perbaikan dengan Grout Perkuatan
dasar pondasi Terowongan, diperoleh hasil analisis peralihan vertikal hanya sebesar 0,012 mm dan
0,04 mm. Disimpulkan, Grout Perkuatan Dasar Pondasi Terowongan untuk mengatasi perlemahan
berupa rongga yang berada pada sambungan terowongan berhasil menanggulangi perlemallan
tersebut dan meningkatkan keamanan terowongan dan waduk secara umum.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17066 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT KUR g/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain