Computer File
Desain daerah pengangkuran pada balok beton prategang pasca tarik dengan metoda “Strut and Tiesa”
Daerah pengangkuran merupakan komponen dari struktur beton prategang pasca-tarik di mana gaya prategang yang terpusat di angkur menyebar secara merata ke seluruh bagian penampang sehingga membentuk distribusi tegangan yang linier pada jarak tertentu dari angkur. Penyebaran gaya prategang tersebut menyebabkan timbulnya gaya tarik transversal. Bila tidak disediakan tulangan yang mencukupi di daerah pengangkuran maka dapat terjadi retak memanjang yang sulit untuk diperbaiki.
Beberapa metode dapat digunakan untuk menentukan besarnya gaya tarik transversal tersebut. Metode yang sudah umum adalah metode analisis tegangan linier, yang menggunakan tegangan pada kondisi elastis. Metode ini dapat memperkirakan posisi terjadinya retak, yaitu pada lokasi momen maksimum.
Metode lain yang dapat digunakan adalah metode strut and ties. Metode ini menggunakan kondisi plastis. Kesulitan metode ini terletak pada penentuan model, yaitu perlu diketahuinya kemiringan dari strut. Dari hasil pembahasan pada kasus balok dengan angkur eksentris, balok dengan angkur sentris dan balok dengan banyak angkur, dapat disimpulkan bahwa letak dari gaya tarik transversal dapat diambil sebesar setengah tinggi prisma ekivalen / tinggi penampang. Cara ini akan menghasilkan gaya tarik transversal yang mendekati hasil dari metode pendekatan dan analisis tegangan linier. Keuntungan metode ini adalah dapat memodelkan aliran gaya yang terjadi sehingga tulangan dapat diletakkan dengan tepat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17256 | DIG - FTS | Skripsi | STR HEN d/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain