Computer File
Analisis geoteknik struktur gorong-gorong di bawah timbunan tinggi, studi kasus pada Stasiun 420 + 059 Proyek Jalan Tol Padalarang – Cikampek, Ruas Padalarang - Bypass
Pada pembangunan jalan, seringkali ditemui kesulitan yang disebabkan oleh keadaan
topografi lokasi tersebut, sehingga diperlukan adanya pekerjaan galian (cut) dan timbunan
(fill) agar didapatkan elevasi tanah yang diharapkan. Selain itu juga diperlukan pemasangan
suatu bangunan pelengkap jalan yang berfungsi untuk mengalirkan aliran air yaitu gorong-gorong.
Gorong-gorong yang digunakan berbentuk kotak tunggal (box culvert) yang dibangun di
tempat (cast insitu) dengan material yang terbuat dari beton. Pada penulisan ini, dilakukan
studi kasus konstruksi gorong-gorong pada proyek jalan tol Padalarang-Cikampek dengan
ruas Padalarang-Bypass.
Analisis yang dilakukan menggunakan metode konvensional dan metode elemen hingga.
Dengan metode konvensional akan diperoleh besarnya tekanan tanah, momem dan gaya geser
yang bekerja pada permukaan diding gorong-gorong. Selain itu, dilakukan pula perhitungan
tegangan dengan menggunakan rumus Boussinesq. Daya dukung tanah diperhitungkan pula
untuk menahan beban-beban yang bekerja pada dinding gorong-gorong, baik beban luar yang
merupakan beban akibat berat kendaraan dan perkerasan jalan maupun beban yang
diakibatkan oleh beratnya sendiri. Sedangkan, dari hasil perhitungan melalui program Plaxis
akan diperoleh besarnya deformasi, tegangan, dan gaya-gaya yang bekerja pada dinding
gorong-gorong.
Pada studi ini dilakukan korelasi NSPT dari bor-17 untuk mendapatkan parameter tanah
berupa nilai kohesi (c) untuk tanah lempung dan nilai sudut geser dalam (ø) untuk tanah pasir.
Selain itu, dilakukan pula korelasi untuk mendapatkan modulus elastisitas (E), angka poisson
(. ) serta berat isi tanah (. ) yang didapat dari korelasi terhadap jenis tanah pada kedalaman
yang ditinjau. Korelasi parameter tersebut diperlukan saat memasukkan input pada program
Plaxis.
Pada perhitungan dengan menggunakan program Plaxis dilakukan analisis terhadap
potongan melintang dan potongan memanjang gorong-gorong. Kemudian, dari hasil
perhitungan secara konvensional dilakukan perbandingan terhadap hasil output dari program
Plaxis. Hasil yang didapatkan pada studi kasus konstruksi gorong-gorong ini diantaranya
besarnya deformasi untuk potongan melintang sebesar 2,20 cm dan untuk potongan
memanjang sebesar 31,49 cm. Penurunan tersebut tidak terlalu besar dikarenakan beban yang
bekerja pada perkerasan jalan relatif tidak berpengaruh pada dinding gorong-gorong.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17298 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT KUS a/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain