Computer File
Aspek kuantitas dan kualitas pencahayaan buatan pada proses pewarnaan di ruang manual spraying pabrik kulit CV Cisarua-Cianjur
Dalam perancangan sistem pencahayaan buatan sebuah pabrik, aspek
kuantitas dan kualitas cahaya merupakan hal pokok yang menentukan mutu dan
ketepatan hasil produksi. sebagai contoh, pada pabrik kulit CV. Cisarua terdapat
masalah ketidaksesuaian warna kulit yang diproduksi dengan standar warna yang
diminta. Hal ini disebabkan aspek kuantitas dan kualitas pencahayaan buatan pada
ruang manual spraying tidak sesuai dengan kegiatan colour matching.
Penelitian sistem pencahayaan buatan pada pabrik kulit CV. Cisarua ini
difokuskan pada pencahayaan buatan ruangan manual spraying, karena pada
ruangan ini pencahayaan buatan sangat menentukan ketepatan dalam melakukan
colour matching. Dimana metode yang digunakan ialah metode evaluasi paska-huni.
Metode ini mengolah keadaan nyata di lapangan pada keadaan pasca-huni
menjadi data. Data-data tersebut dianalisa dengan disertai wawancara, observasi,
kuesioner, dan tinjauan literatur mengenai pencahayaan buatan untuk kegiatan
colour matching. Selain itu analisa juga disertai pengukuran dengan menggunakan
lux meter dan perhitungan menggunakan metode lumen, untuk mendapatkan nilai
kuat pencahayaan di ruang manual spraying.
Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner, diketahui bahwa kesalahan
colour matching umumnya terjadi pada kulit dengan warna-warna terang (seperti
putih, merah, merah muda, jingga, dan kuning), dan warna-warna flat (seperti
krem, coklat muda dan coklat tua). Data-data tersebut dianalisa dan kemudian
ditarik kesimpulan, bahwa penyebab terjadinya kesalahan colour matching di atas
disebabkan karena 3 faktor yaitu, aspek kuantitas dan kualitas pencahayaan
buatan (yang meliputi illuminasi, colour rendering, colour temperature, colour
appearance, dan spektrum cahaya) tidak memenuhi standar untuk kegiatan colour
matching, sudut kemiringan meja penyemprotan yang tidak sesuai standar, dan
terjadi gangguan berupa kontras dan silau yang berasal dari cahaya alami dan
lampu yang mengganggu kerja visual dalam melakukan colour matching.
Dari kesimpulan diatas, maka untuk mengatasi permasalahan yang ada
perlu adanya perbaikan pada aspek kuantitas dan kualitas cahaya lampu yang
sesuai dengan standar colour matching, perbaikan meja penyemprotan yang
digunakan dan kontrol terhadap kontras dan silau yang mengganggu kerja visual.
Berdasarkan saran tersebut di atas, diharapkan diperoleh hasil produksi yang baik
dan tepat sesuai standar permintaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17482 | DIG - FTA | Skripsi | ARS KUR a/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain