Computer File
Unsur-unsur pembentuk art deco pada Grand Hotel Preanger dan Savoy Homann Bidakara Hotel
Art Deco adalah suatu gerakan seni dekorasi. Gerakan ini mempengaruhi
banyak bidang, mulai dari lukisan, furniture, peralatan rumah tangga, sampai
dengan arsitektur. Istilah art deco sendiri muncul dari diadakannya L'Exposition
Internationale des Arts Decoratifs et Industriel Modernes pada tahun 1925 di
Paris, Perancis.
Pameran ini menampilkan paviliun-paviliun yang dirancang dengan pendekatan Art Deco. Paviliun tersebut seolah menjadi kanvas bagi seniman
abstrak untuk mencurahkan segala ide dan gagasannya. Hampir seluruh
permukaan yang datar didekorasi dengan pola-pola yang abstrak. Sayangnya
pada akhir dari pameran tersebut, paviliun-paviliun tersebut langsung
diihancurkan.
Art Deco pertama kali diterapkan pertama kali melalui karya seniman-seniman
dan perancang produk seni seperti lukisan, poster, model pakaian, perhiasan, dan benda-benda kerajinan lainnya.
Art deco sendiri muncul dan dianggap merupakan hasil eklektik dari seni
dekorasi primilif (Afrika, Mesir, India, dan Aztec Mexico), Jogendstil di Jerman
dan Austria, De Stijl di Belanda, Pertunjukkan Balet Rusia, Neoclassicism, dan lain sebagainya.
Pada abad 19, masyarakat Eropa menganggap semua karya-karya seni yang berkembang di luar Eropa adalah sebuah seni yang buruk. Pada masa
perkembangannya, kecenderungan terhadap seni primitif bukan hanya sebuah kebebasan, tetapi juga sudah menjadi sebuah kewajiban.
Arsitektur Art Deco merupakan kombinasi dari bentuk-bentuk geometris dari massa dan ragam hias pada fasad. Bentuk-bentuk geometris ini dipengaruhi oleh gaya-gaya arsitektur yang fungsional, purism, kubism, dan lain sebagainya.
Ragam hias pada fasad bangunan dipengaruhi oleh unsur-unsur dekoratif dari
arsitektur purba seperti arsitektur Mesir, Aztec, India.
Art Deco berkembang juga dengan mengambil sumber-sumber kebudayaan kuno (Mesir, Aztec, dan India) dan motif-motif klasik yang
disederhanakan menjadi corak geometrik dan diolah dengan prinsip modern. Hal
ini mengakibatkan Art Deco bisa dikatakan sebagai gaya yang eklektik.
Arsitektur Art Deco dibawa oleh orang-orang Belanda pada tahun 1930an
masuk ke Indonesia. Pada masa itu Indonesia masih berada di bawah kekuasaan pemerintahan Belanda. Salah satu kawasan di Indonesia yang cukup menonjol dari segi peninggalan Arsitektur Art Deco adalah Kota Bandung, Jawa Barat.
Bangunan-bangunan art deco di Bandung bisa dikatakan sebagai sebuah sintesa dari berbagai macam unsur pembentuk art deco. Baik ditinjau dari fasad bangunan maupun form bangunan secara keseluruhan. Disadari atau tidak
unsur-unsur pembentuk art deco seperti arstektur primitif, De Stijl, dan lain-lain
akan memberikan pengaruhnya pada form bangunan tersebut, walaupun mungkin pada saat mendesain bangunan, sang arsitek tidak melihat unsur-unsur tersebut perbagian melainkan sebagai satu kesatuan gaya yaitu Art Deco.
Dalam pembahasan ini, penelitian akan dilakukan untuk meneliti unsur-unsur pembentuk art deco pada bangunan Grand Hotel Preanger dan
Savoy Homann Bidakara Hotel.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17512 | DIG - FTA | Skripsi | ARS HEN u/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain