Text
Evaluasi desain unit rumah susun F-18 ditinjau dari aspek gaya hidup penghuni : studi kasus Rumah Susun Industri Dalam, Bandung
Pembangunan perumahan bagi masyarakat pada masa moderin ini banyak dilakukan,
sebab bila dilihat bagaimanapun juga perumahan merupakan salah satu dari 3 kebutuhan
primer manusia. Dengan semakin berkembangnya jaman, tejadi kecenderungan perubahan
dari variasi nilai-nilai dalam masyarakat. Keadaan tersebut menuntut adanya segmentasi
pasar, yaitu pasar dibagi dengan variabel geografi, demografi, perilaku, clan akhirnya individu
yang dapat diketahui melalui gaya bidup mereka.
Budaya tinggal di rumah susun (dalam pembahasan ini rumah susun sederhana)
relatif masih merupakan budaya yang baru bagi masyarakat Indonesia. Hal ini menimbulkan
pelbagai sikap dan memerlukan penyesuaian-penyesuaian dari penghuninya. Pihak perencana
harus memperhatikan fenomena tersebut, karena desain unit rumah susun adalah produk yang
akan dijual dan dihuni oleh orang dengan gaya hidup (life style) tertentu. Gaya hidup sendiri
terbentuk dari variabel-variabel penentu: usia, pendapatan, pekejaan, agama, etnis, jenis
kelamin, yang menunjuk pada activities, interest, opinion. Dengan mengetahui gaya hidup
dari target pasar, akan diiasilkan desain unit yang sesuai dan layak huni bagi kelompok
tersebut (dalam ha1 ini golongan menengah bawah).
Untuk mempelajari selera dan segmentasi pasar dilakukan evaluasi terhadap desain
unit rumah susun sederhana yang ditinjau dari aspek gaya hidup penghuni. Objek studi yang
dipilih adalah unit hunian F-18 pada Kompleks Rumah Susun Industri Dalam Bandung. Dari
hasil evaluasi tersebut akan didapat kriteria desain unit rumah susun dan lingkungan yang
menjadi preferensi kelompok tersebut serta tingkat prioritas mereka dalam memilih rumah
susun sebagai rumah tinggal.
Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara observasi ke lapangan, wawancara, dan
penyebaran kuesioner yang sebelumnya telah diuji coba dahulu) pada objek studi. Kuesioner
disebarkan kepada 29 rseponden dari 40 unit rumah susun yang tersedia. Hal ini disebabkan
kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan untuk menyebarkan kuesioner ke seluruh
penghuni.
Sebagai langkah awal dari proses evaluasi ini, dibentuk sebuah hipotesa mayor awal
bahwa ' Penghuni Rumah Susun Industri Dalam dapat dikelompokkan menjadi satu kelompok
gaya hidup dimana terdapat kesamaan kebutuhan desain dalam kelompok tersebut'. Hipotesa
ini diperjelas dengan membuat hipotesa minor yaitu 'Tingkat kebutuhan yang menjadi
prioritas utama adalah kebutuhan fisik yang berhubungan dengan kebutuhan ruang, dimensi
ruang, dan jenis ruang'. Dan hasil analisa menunjukkan bahwa pada objek studi terdapat
mayoritas penghuni yaitu keluarga pegawai swasta muda yang memang merasa bahwa luas
unit yang sekarang ditempati kurang dapat menampung aktivitas anggota keluarganya.
Dengan demikian hipotesa mayor dan minor pertama dapat diterima. Hipotesa mayor kedua
mengatakan ' Desain atau rancangan ruang-ruang dalam unit Runah Susun Industri Dalam
F-18 belum sesuai dengun kebutuhan kelompok gaya hidup yang tinggal pada rumah susun
tersebut. Hipotesa ini diperkuat dengan membuat hipotesa minor selanjulnya yaitu ' Prinsip
penataan ruang utama, KM, dapur, dan teras pada unit Rumah Susun Industri Dalam F-18
pada umumnya mengalami perubahan disesuaikan dengan preferensi penghuninya'. Hasil
analisa juga rnenunjukkan bahwa hipotesa mayor kedua dapat diterima, namun karena adanya
kebijaksanaan dari pemerintah yang melarang adanya perubahan, maka hipotesa minor tidak
berlaku.
Hasil akhir dari evaluasi ini dapat disimpulkan bahwa pentingnya melakukan riset
mengenai gaya hidup target pasar agar dapat diiasilkan desain yang sesuai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18814 | DIG - FTA | Skripsi | ARS SOE e/98 | Gdg9-Lt3 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain