Computer File
Kajian fenomenologi arsitektur Christian Norberg Schulz
Suatu karya arsitektur dapat menimbulkan persepsi dan penilaian yang bermacam -
macam. Penilaian tersebut dapat merupakan suatu pandangan yang melihat bahwa
suatu karya arsitektur merupakan suatu benda yang memiliki fungsi, dimensi yang
sifatnya terukur (tangible). Namun penilaian terhadap suatu karya arsitektur bukan
hanya merupakan suatu benda fisik yang berdiri / ada untuk memenuhi aktivitas
manusia saja, tetapi ada ha1 - hal lain yang ada dan ikut mempengaruhi keberadaan
bangunan tersebut seperti manusia yang menempatinya dan juga budaya yang
melatar belakangi bangunan tersebut. Hal - hal tersebut bukan tidak mungkin
merupakan suatu hal yang tidak terukur (intangible) yang ikut serta berperan
memberikan arti lebih dari keberadaan bangunan tersebut.
Dengan adanya kesadaran tersebut maka diperlukan suatu cara pandang
yang dapat digunakan sebagai penuntun dalam melihat, mernandang dan
menginvestivigasi suatu karya arsitektur. Salah satu cara pandang tersebut
adalah melalui cara pandang 1 cara pikir Fenomenologi. Cara pikir ini melihat
bahwa diperlukan percakapan dengan fenomena yang menggejala, dimana
diharapkan melalui pengalaman terhadap fenomena tersebut dengan metode
reduksi didapatkan hakekat dari sesuatu. Dan pernyataan tersebut dapat
dikatakan bahwa Fenomenologi yaitu cara pandang / pikir untuk
mencapai hakekat / pengertian sesuatu yang sebenar - benarnya
dan sedalam - dalamnya dengan menangkap realita dan tuntutan
dari realita itu sendiri.
Cara pandang fenomenologi yang dikaji dalam penulisan ini adalah cara
pandang seorang pemikir arsitektur yaitu Christian Norberg Schulz melalui
teori - teori arsitektur yang disampaikannya.
Pandangan C. N. Schulz melihat bahwa suatu bangunan mengemban suatu
pesan dan memiliki makna yang khas pada masing - masing bangunan.
Metode yang digunakan, diperlihatkannya yaitu melalui metode identifikasi
dan metode orientasi. Metode - metode tersebut dimaksudkan untuk
menangkap pesan dan makna yang diemban oleh suatu bangunan.
Tetapi dalam perjalanannya ditemukan dugaan bahwa pandangan tersebut
tidak cocok jika disebut sebagai cara pandang Fenomenologi karena tidak
ketat asas, melainkan lebih merupakan suatu cara pandang Strukturalisme.
Cara pandang Strukturalisme menekankan bahwa ada suatu relasi antara
pikiran manusia dan dunia yang membentuk suatu struktur. Dengan
pemikiran tersebut maka relasi yang menjadi perhatian utama dibandingkan
elemen struktur itu sendiri.
Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji metode identifikasi dan orientasi yang
merupakan metode yang digunakan oleh C. N Schulz. Pengkajian ini diarahkan
untuk mencari kebenaran dugaan diatas, apakah cara pandang tersebut lebih
merupakan cara pandang secara Fenomenologi atau Strukturalisme.
Pemahaman terhadap cara pandang yang dikaji tersebut diharapkan dapat
membawa pemahaman yang lebih terhadap suatu karya arsitektur. Sehingga
arsitektur dilihat sebagai sesuatu yang total yang juga pada karya arsitektur tersebut
tercermin manusia dan lingkungan yang melatar belakangi keberadaan bangunan
tersebut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18958 | DIG - FTA | Skripsi | ARS PRI s/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain