Computer File
Elemen ruang arsitektur yang membangkitkan sakralitas gereja
Seiring perkembangan jaman, Gereja Katolik mengadakan
beberapa perubahan untuk menyesuaikan diri dengan jaman terutama
pada kegiatan liturginya. Perwujudan bentuk ruang dan massa Gereja
Katolik sebagai sebuah bangunan peribadahan ikut berubah seiring
perubahan yang terjadi dengan aktivitas didalamnya.
Dari masa Gothic hingga masa Barock 'and Rococo, arsitektur
gereja mengalami masa-masa keemasannya, sehingga banyak orang
yang memandang bangunan yang menggunakan tipe masa tersebut
sebagai bangunan gereja. Contohnya Gereja Notre-Dame di Paris,
Perancis atau Dom St. Peter and Maria di Koln, Jerman.
Setelah masa Konsili Vatikan II (1965), Gereja Katolik mengalami
perubahan-perubahan yang cukup besar, dimana pada beberapa
karyanya tidak menunjukkan identitasnya sebagai gereja, bahkan orang
yang melihatnya dapat terkecoh dari penampilan luanya, tetapi rata-rata
bangunan gereja modern tersebut masih menggunakan konsep menunjuk
keatas. Contohnya adalah gereja Notre-Dame-du-Haut di Ronchamps,
Perancis atau First Unitarian Church and School di New York, Amerika.
Pada bangunan gereja modern karya-karya Tadao Ando,
pengolahan elemen-elemen ruang yang dilakukannya berhasil secara
baik, memberi kesan pada umat akan hadirnya Allah kedalam gereja
karyanya. pengolahan elemen ruang, baik pada eksterior maupun interior
terutama untuk elemen pencahayaan, ditujukan agar pada saat umat
berada didalam gereja selama kebaktian, dapat mengalami kesakralan
gereja secara optimal. Maka dari itu, beberapa pengolahan elemen
tersebut dijadikan sebagai dasar pembahasan objek studi.
Melihat begitu banyak variasi gereja, baik pada gereja klasik
maupun pada gereja modern, maka objek studi yang dipilih adalah Gereja
Katedral St. Petrus yang terletak di Jl. Merdeka, Bandung (1921) untuk
mewakili gereja klasik dan Gereja St. Laurentius yang terletak di Jl.
Sukajadi, Bandung (1981) yang mewakili gereja modern.
Dari berbagai perbedaan-perbedaan ungkapan elemen ruang
arsitektur pada gereja klasik maupun gereja modern, menunjukkan bahwa
kesakralan gereja sebagai tempat ibadah dapat ditunjukkan dengan
berbagai cara, dengan hasil yang tidak jauh berbeda.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19296 | DIG - FTA | Skripsi | ARS SUR e/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain