Computer File
Pengaruh terhadap perubahan kulit bangunan aspek kenyamanan termal pada rumah tinggal berarsitektur tradisional tepi pantai di Kampung Air Sena, Kepulauan Anambas, Riau
Kenyamanan termal merupakan salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam
sualu proses adaptasi . Dimana dalam proses beradaptasinya tersebut, manusia akan
selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dan nyaman bagi dirinya,
agar ia dapat melangsungkan segala aktivitasnya dengan baik. Sehingga kenyamanan
termal menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Bangunan rumah tinggal sebagai sebuah karya arsitektur menjadi perwujudan
bentuk adaptasi manusia untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dan nyaman bagi
dirinya. Dengan kata lain bangunan harus mampu menciptakan kenyamanan termal di
dalamnya, untuk menjamin manusia sebagai pengguna bangunan dapat melaksanakan
aktifitasnya dengan baik dan nyaman.
Dalam dekade terakhir ini, Kampung Air Sena sebagai sebuah kampung nelayan
tradisional tepi pantai yang tertetak di kepulauan Anambas, Riau, tengah mengalami
perkembangan dalam bidang mata pencaharian, yang telah mengakibatkan kemajuan
dalam bidang ekonomi. Hal ini membawa dampak pula terhadap bidang - bidang yang
lain, khususnya pada bidang arsitektur. Sehingga menimbulkan suatu fenomena,
dimana ada suatu kecenderungan dalam masyarakat Kampung Air Sena untuk
melakukan perubahan terhadap kulit bangunan rumah tinggal mereka. Kutil bangunan
yang dimaksud disini terkait dengan jenis bahan material yang digunakan maupun
pelubangan elemen - elemennya (ventilasi) pada bagian permukaan terluar bangunan
yaitu atap,dinding, dan lantai.
Maka dari itu, dalam penulisan skripsi ini ingin dilihat bagaimana pengaruh
perubahan yang terjadi pada kulit bangunan dalam dekade terakhir ini terhadap
pembentukan aspek kenyamanan termal di dalam ruangnya, dan apakah perubahan
tersebut mampu memberikan kenyamanan termal yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan hipotesa bahwa perubahan pada kulit bangunan yang terjadi pada dekade
terakhir ini justru menurunkan kualitas kenyamanan termal di dalam bangunan. Metode
penelitian yang digunakan adalah melode kualitatif (yaitu dengan melakukan
pengamatan terhadap obyek studi) dan metode kuanlitalif (yaitu dengan melakukan
pengukuran faktor iklim). Untuk kemudian dianalisa secara kualitatif (deskriptif) dari
tinjauan literatur dan pengamatan terhadap kondisi aktual obyek studi, dan juga
dianalisa secara kuantitatif dari hasil pengukuran faklor iklim. Kemudian berdasarkan
analisa tersebut akan dihasilkan sualu kesimpulan tentang pengaruh perubahan kulit
bangunan yang terjadi dalam dekade terakhir ini terhadap aspek kenyamanan
termalnya, sehingga diketahui pula apakah perubahan tersebut mampu memberikan
kenyamanan termal yang lebih baik dari sebelumnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19408 | DIG - FTA | Skripsi | ARS DAV p/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain