Computer File
Pengaruh pemilihan material hunian dari segi ekologi dengan studi banding antara hunian material kayu dan tembok
Pada masa pembangunan saat ini, pertumbuhan perumahan sangat pesat sejalan
dengan makin pesatnya populasi penduduk. Semakin cepat dan canggih pembangunan
maka semakin cepat terpenuhi kebutuhan orang banyak. Namun, sering tidak
terpikirkan, bahwa semakin banyak membangun, semakin banyak alam dieksploitasi dan
bahkan struktur/ proses ekosistem alam mulai bergeser dan berubah, Alam yang pada
awalnya dapat mendukung pembangunan dan menunjang kehidupan manusia, akhirnya
akan menjadi musuh manusia karena keteledoran manusia sendiri. Manusia hanya
berpikir sepihak dan mementingkan tuntutan kebutuhannya terpenuhi dan tidak pernah
memperhatikan kehidupan alam sebagai tempat habitatnya juga.
Untuk mengurangi dan mencegah kerusakan alam yang semakin parah,
sebaiknya mulai berpikir dengan penuh pertimbangan yang holistis/ utuh (komunikasi
dua arah), atau dengan kata lain, hubungan timbal balik antara alam sebagai tempat
hidup dan berkembang manusia dengan lingkungan buatan munusia. Hubungan inilah
yang disebut hubungan ekologi. Jangan sampai alam lebih dulu menegur dan merugikan
kehidupan manusia.
Pertimbangan ekologis dalam suatu perencanaan lingkungan binaan harus
bersifat menyeluruh. Ada banyak aspek dalam ekologi karena ekologi terkait dengan
bidang-bidang lain. Salah satunya, penulisan ini bertujuan memberi pandangan tentang
membangun human ekologis dengan langkah dasar yang cukup penting yaitu melalui
pemilihan material yang layak untuk hunian dan baik dipandang dari segi ekologi. Segi
ekologi yang dimaksud khususnya berkaitan dengan siklus hidup bahan dan kecocokan
bahan terhadap iklim lokal kaitannya dengan pemenuhan kenyamanan fisik suatu
hunian.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang hunian ekologis, maka
penulisan ini menggunakan studi banding antara human tembok yang sudah umum
digunakan dan human kayu yang jarang dijumpai. Tetapi, sadar atau tidak sebenarnya
hunian kayu lebih mendekati hunian tradisional hasil pengalaman nenek moyang
terhadap alam tempat hidupnya selama puluhan tahun.
Dari hasil studi, hunian kayu lebih mendekati pertimbangan ekologi. Pertama,
siklus bahannya tertutup dan dapat dikembalikan dan diperbarui kembali oleh alam
berbeda dengan bahan anorganik human tembok. Kedua, human kayu juga dapat
memenuhi tuntutan kenyamanan fisik baik terhadap kelembaban yang tinggi dan radiasi
panas matahari yang tinggi. Apalagi, teknik konstruksi yang tepat dan benar akan
mendukung ketahanan dan penyesuaian bahan terhadap iklim lokal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19428 | DIG - FTA | Skripsi | ARS SOP p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain