Computer File
Peran ice rink sebagai magnet dalam bangunan shopping centre : obyek studi Taman Anggrek Mall, Jakarta dan Istana Plaza, Bandung
Latar belakang penulisan ini adalah adanya gejala, yang didukung kuat
oleh literatur, bahwa kunjungan masyarakat ke shopping centre tidak lagi hanya
untuk berbelanja, tetapi telah berubah menjadi rekreasi.
Oleh karena itu shopping centre berusaha memperlengkap diri dan
memperluas fungsinya dengan menambahkan berbagai fasilitas rekreasi. Salah
satunya adalah dengan menempatkan sarana olah raga rekreatif ice skating,
yang diadakan dalam sebuah ice rink.
Ice rink banyak diterapkan dalam bangunan shopping centre di Eropa dan
Amerika, yang memang memiliki musim dingin / salju, karena dapat menjadi
magnet bagi shopping centre yang bersangkutan. Saat ini beberapa shopping
centre di Indonesia, meskipun jumlahnya baru sedikit, berusaha mengikuti trend
tersebut dengan harapan ice rink dapat berhasil sebagai magnet aktivitas
rekreasi bagi sebuah shopping centre.
Ice rink diharapkan dapat menarik masyarakat agar mau berkunjung ke
shopping centre juga untuk membentuk alur sirkulasi pengunjung ke seluruh area
di dalam shopping centre. Oleh karena itu pada banyak shopping centre di Eropa
dan Amerika, ice rink selalu berada di jalur sirkulasi utama dan ditempatkan di
lantai terdasar atau teratas.
Masalahnya, apakah ice rink dalam shopping centre di Indonesia juga
sukses menjadi magnet. Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah
untuk menguji kebenaran peran ice rink sebagai magnet utama dalam bangunan
shopping centre, khusus Taman Anggrek Mall, Jakarta dan Istana Plaza,
Bandung.
Dengan menggabungkan analisa metode kualitatif, yaitu melalui
pengamatan letak ice rink dalam bangunan shopping centre dan pengamatan
langsung, dengan metode kuantitatif, yaitu melalui perbandingan luas ice rink
terhadap luas lantai di mana ice rink tersebut berada dan GLA total dan melalui
kuesioner yang dibagikan pada pengunjung shopping centre dapat disimpulkan
bahwa pada Taman Anggrek Mall, harapan tersebut tercapai. Dari letaknya,
dapat dipastikan ice rink akan selalu dilewati dan dilihat oleh pengunjung
shopping centre. Melalui pengamatan diketahui bahwa cukup banyak
pengunjung yang terkonsentrasi di sekitar ice rink meskipun jumlah pengunjung
yang menonton di sekitar ice rink jauh lebih banyak dibandingkan pengunjung
yang bermain ice skating. Begitu pula hasil kuesioner menyatakan dominan
pengunjung menyukai ice skating dan mengharapkan keberadaan ice rink
meskipun tidak menjadi tujuan utama kunjungan ke shopping centre.
Sebaliknya, ice rink dalam Istana Plaza, Bandung dapat disimpulkan
kurang berhasil menjalankan perannya sebagai magnet. Melalui letaknya pun,
ice rink tersebut tidak dapat langsung terlihat didukung pengamatan bahwa ice
rink tersebut relatif sepi pengunjung bahkan pada weekends. Terlebih lagi hasil
kuesioner pun menyatakan dominan pengunjung tidak menyukai ice skating.
Dari kedua obyek tersebut, disimpulkan ice rink seharusnya dapat
berperan untuk membentuk sirkulasi dan menciptakan hubungan saling
menguntungkan dengan fasilitas lain yang ada di sekitarnya dan keberhasilannya
sebagai magnet tergantung pada beberapa faktor, antara lain letak, luas, dan
bentuk.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19437 | DIG - FTA | Skripsi | ARS ROS p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain