Computer File
Tatanan tapak Klub Bunga Butik Resort Batu - Malang
Kebutuhan sarana tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok bagi manusia,
selain kebutuhan sandang dan pangan. Saat ini manusia membangun lingkungan buatan
dengan maksud dan kegunaan tertentu, terutama karena dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial dan budaya. Selain kebutuhan akan rumah, manusia juga membutuhkan hiburan
sebagai kebutuhan sekunder. Batu adalah salah satu kota yang sering dikunjungi oleh
wisatawan, terutama dari daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Obyek studi yang dipelajari
adalah Klub Bunga Butik Resort yang terletak di kota Batu. Klub Bunga merupakan salah
satu resor yang ada yang cukup ramai dikunjungi selain Agro Kusuma dan Hotel
Purnama. Karakteristik dart resor ini adalah lokasinya yang terletak di kawasan
pariwisata, dan pembangunan terjadi secara bertahap dan tidak berada pada suatu zona
tatanan tapak yang utuh (terpisah-pisah antara zona satu dengan yang iain).
Perkembangan yang terjadi relatif cepat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir hingga
tahun 2003 menunjukkan skala yang meningkat sehingga menjadikan kawasan ini
menarik untuk dipelajari, terutama dari segi desain tapaknya. Metodologi penelitian
menggunakan metoda kualitatif dan analisis deskripstif, yaitu cara penelitian yang
mengutamakan observasi, gejala, peristiwa dan kondisi aktual masa kini dan
kecenderungan yang tampak pada masa yang akan datang untuk membuat gambaran
secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena
yang diselidiki.
Pada tinjauan obyek studi akan dibahas mengenai sejarah, lokasi dan land-use
masing-masing zona. Kawasan ini terdiri dari 3 zona, yang masing-masing zona
berkembang secara berlahap dengan land-use yang berbeda, yaitu villa estat, hotel, park
dan regency dengan luas masing-masing adalah 20%, 14%, 63%, dan 3%. Tipe
akomodasi yang disediakan adalah hotel dan holiday village yang bersifat individual
housing. Perluasan kawasan ini terjadi per tahap, tidak berada dalam satu site planning
yang utuh, dan berlangsung kontinu dari tahun ke tahun. Yang menarik dari penelitian ini
adalah tatanan tapak yang ada, apakah seperti halnya unit real estate yang ada di kota,
ataukah mempunyai suatu pola sendiri, mengingat fungsinya sebagai tempat
peristirahatan. Selain itu juga akan dianalisa mengenai koneksitas antara zona yang satu
dengan zona yang lainnya.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai tatanan tapak masing-masing zona
yang meliputi guna tanah, transportasi, desain visual, fasilitas pendukung, dan elemen
infrastruktur. Selain tatanan tapak per-zona, juga dibahas mengenai koneksitas interzona.
Dari hasil analisa dapat disimpulkan Klub Bunga memenuhi syarat sebagai suatu
kawasan resor, dilihat dari segi jumlah tempat tidur yang tersedia, sarana dan prasarana
yang memadai. Sedangkan perkembangan kawasan tapak Klub Bunga secara
keseluruhan bersifat linear, memanjang di sepanjang jalan Kartika ke arah utara. Jika
dilihat dari tatanan tapak kawasan, maka selain jembatan, koneksitas antar zona
ditunjukkan oleh jalan dan pedestrian. Bangunan juga dapat dilihat sebagai salah satu
faktor koneksitas secara fisiko Penghubung fisik utama inter-zona ini adalah Jalan Karlika
yang berfungsi sebagai jalan utama ke kawasan Klub Bunga Butik Resort.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19515 | DIG - FTA | Skripsi | ARS DEW t/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain