Computer File
Inspeksi visual kualitas kurvatur permukaan objek 3D menggunakan persamaan polinomial tingkat dua dan persamaan regresi linier
Menjelang era globalisasi, persaingan bidang industri di kawasan Asia
semakin ketat, tertebih lagi persaingan dengan negara-negara maju seperti Eropa,
Amerika. dan Jepang. Untuk dapat bersaing, industri di Indonesia harus
meningkatkan performansinya agar dapat menghasilkan peningkatan kualitas
produk. Untuk dapat meningkatkan kualitas produk, pedu dibenahi proses
manufakturnya, termasuk di dalamnya pengendalian kualitas. Salah satu bagian
dari sistem pengendalian kualitas ialah sistem inspeksi.
Dengan semakin kompleksnya proses pengendalian kualitas, sistem
inspeksi pun memerlukan peningkatan metoda. Salah satu bentuk kasus inspeksi
yang cukup kompleks adalah kasus yang memerlukan observasi secara subjektif
dengan mengandalkan kemampuan sensorik. Kasus-kasus seperti ini banyak
membutuhkan keterlibatan manusia dalam hal-hal yang berhubungan dengan
penglihatan.
Penelitian tugas akhir ini berfokus pada sistem inspeksi visual untuk
menghasilkan keputusan berupa justifikasi kualitas. Aspek yang akan dibahas ialah
mengenai cacat pada permukaan objek. Ada dua jenis permukaan objek, yaitu rata
(flat) dan kurvatur. Pada permukaan rata, cacat dapat lebih mudah diidentifikasi
karena distribusi cahaya tersebar relatif seragam pada permukaan tersebut,
sehingga cacat yang terjadi akan lebih mudah diidentifikasi. Sedangkan pada
permukaan kurvatur, cahaya tersebar tidak merata karena refleksi cahaya yang
timbul akibat dari bentuk kurvatur permukaan objek.
Pada implementasi penelitian ini, diterapkan persamaan polinomial tingkat
dua dan persamaan regresi linear. Persamaan polinomial digunakan untuk
mengantisipasi bentuk permukaan kurvatur dan persamaan regresi linear
digunakan pada permukaan rata. Dengan mengandalkan tahap-tahap proses
pengolahan citra dan kedua persamaan di atas, dibangun sistem inspeksi visual
terotomasi.
Untuk menguji performansi sistem yang dikembangkan, sistem inspeksi
visual terotomasi ini dibandingkan dengan sistem inspeksi visual konvensional.
Hasil perbandingan kedua sistem menunjukkan performansi sistem inspeksi visual
terotomasi yang lebih baik dan stabil. Hasil tersebut diperoleh dengan menguji
kedua sistem di atas terhadap sejumlah objek yang sama. Sistem inspeksi
konvensional memiliki reliability 90%, sedangkan sistem inspeksi visual terotomasi
memiliki reliability mencapai 100%. Hal ini menjadi dasar bagi penerapan sistem
inspeksi visual terotomasi di jalur produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20666 | DIG - FTI | Skripsi | TI SUL i/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain