Computer File
Analisis perbandingan tata cara pengukuran waktu baku antara metode langsung (jam henti) dan metode tak langsung (work factor & methods time measurement-1) : penelitian di PT. Toshiba, Bekasi
Manusia adalah pusat dari setiap sistem yang ada di sekitarnya karena
manusia dapat menciptakan sistem dan berinteraksi dengan sistem untuk
mengendalikan proses yang terjadi dalam sistem. Dalam dunia industri, pada
umumnya manusia berinteraksi dengan sistem yang dikenal sebagai perangkat
keras. Dalam ruang lingkup tersebut manusia diharapkan dapat mengendalikan
sistem yang ada dengan kemampuannya secara fisik agar memperoleh sistem
yang paling baik.
Dalam proses pengendalian sistem produksi, waktu merupakan faktor
penting dan banyak dipermasalahkan dalam kegiatan sistem produksi. Manusia
dalam hidupnya selalu berpacu dengan waktu dan dituntut untuk selalu bertindak
dengan cepat dan tepat, terutama dalam era globalisasi seperti sekarang ini.
Waktu kerja itu sendiri dipengaruhi oleh faktor manusia yang bertindak
sebagai operator. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode kerja yang baik agar
waktu kerja yang digunakan dapat dikatakan efektif dalam menghasilkan produk
secara optimal. Metode kerja yang baik berarti memiliki waktu siklus minimum
dengan tingkat kelelahan yang minimal dan menghasilkan produk berkualitas
maksimal.
Tugas akhir ini dibuat dalam rangka membandingkan cara pengukuran
waktu antara metode langsung dan metode tak langsung, serta mencari metode
pengukuran waktu yang cocok digunakan dalam penelitian di PT. TOSHIBA.
Perbandingan metode dilakukan untuk menyesuaikan hasil pengukuran waktu
metode tak langsung dengan kenyataan hasil pengukuran yang sebenarnya yaitu
terhadap para pekerja orang Indonesia. Penyesuaian ini dilakukan mengingat
banyaknya sistem yang diciptakan bukan berdasarkan kondisi karakteristik
manusia Indonesia, melainkan berdasarkan simulasi pekerjaan terhadap manusia
Amerika, Eropa dan Jepang. Sistem pengukuran waktu tak langsung sendiri dibuat
berdasarkan kondisi orang Eropa yang belum tentu cocok bagi orang Indonesia.
Dalam penelitian, metode pengukuran waktu tak langsung. MTM-1 lebih spesifik
dalam mengidentifikasi elemen gerakan bila dibandingkan dengan metode Work
Factor. Dari delapan jenis pekerjaan yang diteliti didapatkan rata-rata indeks
penyesuaian (konversi) Work Factor ke Jam Henti sebesar 1.67 dengan standar
deviasi 0.327, rata-rata indeks penyesuaian MTM-1 ke Jam Henti sebesar 1.22
dengan standar deviasi 0.063, dan rata-rata indeks penyesuaian Work Factor ke
MTM-1 sebesar 1.37 dengan standar deviasi 0.260.
Dengan ditemukannya suatu penyesuaian yang bisa digunakan sebagai
pembanding antara kedua sistem pengukuran tersebut, maka diharapkan agar
metode pengukuran waktu yang paling baik dapat diterapkan dalam kegiatan
sistem produksi, dengan mengkonversikan/mengadaptasikan metode Eropa ke
Indonesia dalam manajemen kerja. Pada akhirnya diharapkan agar hasil yang telah
dicapai melalui Tugas Akhir ini dapat berguna dalam membuat suatu metode kerja
yang paling baik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20730 | DIG - FTI | Skripsi | TI DEV a/01 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain