Computer File
Alokasi tool berdasarkan prioritas dalam flexible manufacturing system dengan tool movement approach
Selama ini masalah alokasi tool dalam Flexible Manufacturing System
(FMS) dipecahkan dengan Dynamic Programming. Dengan menggunakan
Dynamic Programming, baik dengan memanfaatkan representasi network maupun
dengan menggunakan metoda rekursif, kita akan menghadapi network dan
formulasi yang rumit, disamping itu kita juga harus menghadapi banyak sekali
perhitungan forward maupun backward. Untuk itu perlu dikembangkan suatu
solusi heuristik yang dapat mengatasi kelemahan tersebut.
Ada dua pendekatan dasar untuk penyelesaian masalah alokasi tool dalam
FMS, yaitu Part Movement Approach dan Tool Movement Approach. Tetapi Part
Movement Approach mempunyai kelemahan jika memproduksi part yang
ukurannya besar (susah untuk dipindahkan dari mesin ke mesin), butuh area
produksi yang luas untuk menampung work in process, sulitnya untuk
mendapatkan kepresisian part yang tinggi (karena part terlalu sering di set-up ke
mesin) dan sulitnya memproduksi part yang bentuknya tidak beraturan sehingga
susah digenggam oleh jix dan fixture yang ada. Kendala ini akan diatasi dengan
mengunakan Tool Movement Approach.
Untuk menentukan prioritas digunakan Analytical Hierarchy Process
(AHP) dengan mengintegrasikan empat faktor utama yang mempengaruhi makespan
yaitu : waktu proses, jumlah operasi, permintaan tool dan jarak antar mesin
menjadi satu faktor prioritas tunggal. Penyusunan alokasi tool dengan
memperhatikan prioritas keempat faktor yang paling berpengaruh terhadap makespan
tersebut akan menghasilkan suatu jadwal alokasi tool yang meminimasi
make-span. Minimasi make-span kemudian dilanjutkan dengan menggunakan
proses iteraktif. Sedangkan minimasi ketidakseimbangan sistem dilakukan dengan
menggunakan slack.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20784 | DIG - FTI | Skripsi | TI FER a/99 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain