Computer File
Perancangan dan penerapan sistem pengendalian kualitas kain grey di PT. Hegarmulya Lestari
Dalam sebuah perusahaan manufaktur, produk akhirnya dapat dikatakan
telah memenuhi standar jika telah melalui proses inspeksi. Proses inspeksi akan
memastikan apakah kualitas fisik produk sudah mencapai spesifikasi yang
ditetapkan perusahaan.
Selama ini, perusahan manufaktur umumnya menggunakan prosedur
inspeksi dengan metode 100% inspection. Sistem seperti ini memiliki beberapa
kelebihan seperti tingkat ketelitian yang tinggi dan informasi yang didapatkan
tentang produknya lebih banyak. Kelemahan sistem ini adalah banyaknya waktu
dan biaya yang dihabiskan. Salah satu upaya untuk menekan biaya dan waktu
yang tinggi, adalah dengan mengganti sistem inspeksi yang ada dengan sistem
baru. Sistem inspeksi yang baru adalah sistem inspeksi dengan metode sampling.
Dalam penelitian dilakukan pengamatan terhadap sistem inspeksi
perusahaan dan pengambilan data hasil inspeksi, kapasitas, dan kualitas.
Perancangan sistem inspeksi yang baru menggunakan metode-metode dalam
quality control, yaitu operating characteristic curve dan acceptance sampling
plans.
Berdasarkan hasil penelitian, metode sampling tidak dapat diterapkan
pada sistem inspeksi yang baru. Teknik sampling yang digunakan tidak akan
efektif dalam penerapannya, karena terlalu banyaknya sampel yang harus diambil.
Selain itu, karakteristik sampel yang berupa produk yang memiliki kualifikasi
kualitas yang berhirarki menyebabkan rendahnya probabilitas keberhasilan
penerapan sampling. Alasan-alasan diatas yang menyebabkan 100% inspection
tetap digunakan dalam sistem inspeksi dan dianggap paling efektif saat ini bagi
perusahaan yang bersangkutan untuk mempertahankan kualitas dan kapasitas
produksinya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp20966 | DIG - FTI | Skripsi | TI SAN p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain