Computer File
Pembentukan selmanufaktur yang melibatkan faktor routing, alternative routings, dan volume produksi part : suatu pendekatan algoritma fuzzy c-means dan teknik assignment
Tugas akhir ini menerapkan model dan algoritma fuzzy clustering (fuzzy
c-means) dan teknik penugasan (assignment technique) serta mengembangkan
model integer programming untuk menyelesaikan permasalahan pembentukan
sel manufaktur yang menggunakan input routing, alternative routings, volume
produksi part, dan waktu proses. Setelah sel manufaktur terbentuk, akan
ditentukan jumlah produksi part untuk setiap routing-nya dan jumlah mesin di
setiap sel manufaktur agar total ongkos yang dikeluarkan optimal.
Dalam cellular manufacturing (CM) dilakukan dekomposisi suatu sistem
manufaktur menjadi subsistem yang lebih kecil atau disebut dengan sel
manufaktur (manufacturing cell). Langkah pertama yang harus dilakukan dalam
mendesain sebuah sistem CM adalah pembentukan sel manufaktur atau disebut
juga dengan cell formation (CF). Secara umum, matriks machine-part yang
digunakan berbentuk bilangan biner. Komponen 1 menyatakan bahwa suatu part
membutuhkan mesin tersebut dan sebaliknya untuk komponen 0.
Metode-metode pembentukan sel manufaktur yang banyak digunakan
sekarang ini menuntut adanya pertimbangan subjektif atau intervensi manual dari
peneliti dalam membentuk sel manufaktur (manufacturing cell). Selain itu,
metode-metode tersebut masih menggunakan logika biner. Karena itu, muncul
fuzzy clustering untuk mengatasi kelemahan ini. Chu dan Hayya (1991)
memperkenalkan metode fuzzy c-means dengan menggunakan algoritma yang
telah dikembangkan oleh Bezdek (1981). Metode yang diperkenalkan oleh Chu
dan Hayya masih memungkinkan terbentuknya part-type cluster dan/atau
machine-type cluster yang kosong. Kekurangan ini diperbaiki oleh Susanto
(1999) dengan melakukan pembentukan part-type cluster dan machine-type
cluster secara terpisah dengan tetap menggunakan teorema dasar fuzzy c-means.
Pada tugas akhir ini, akan dikembangkan suatu model dengan
menerapkan pendekatan fuzzy c-means dan teknik assignment untuk melakukan
pembentukan sel manufaktur yang nantinya digunakan untuk menentukan
volume produksi untuk setiap routing yang dimiliki oleh part dan jumlah mesin
yang dibutuhkan masing-masing sel manufaktur. Tujuan dari model fuzzy cmeans
adalah untuk mencari matriks U dan vektor v dengan meminimasi
perkalian antara kuadrat derajat keanggotaan part-type k terhadap part-type
cluster i dengan kuadrat jarak antara vektor part-type k terhadap 'titik berat' parttype
cluster i. Nilai dari 'titik berat' cluster Vid dijadikan dasar dalam pembentukan
reference cluster dan nilai 'titik berat' cluster Vji dijadikan dasar dalam
pembentukan machine-type cluster (pengembangan algoritma Bezdek v-v*
Susanto, 1999). Adapun reference mengacu pada nomor part-type, routing, dan
volume produksi. Dengan metode assignment dapat dilakukan pembentukan sel
manufaktur berdasarkan part-type cluster dan machine-type cluster tersebut.
Setelah dilakukan pembentukan sel manufaktur, dengan menggunakan metode
integer programming dapat dicari berapa jumlah part yang seharusnya diproduksi
dengan menggunakan routing tertentu dan jumlah mesin yang dibutuhkan untuk
masing-masing sel manufaktur agar dapat meminimasi total ongkos.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21077 | DIG - FTI | Skripsi | TI SYL p/00 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain