Computer File
Perancangan struktur organisasi dengan menggunakan pendekatan ketergantungan (contigency approach) : studi kasus di PT. X Bandung
Pada jaman sekarang ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, sehingga masalah yang dihadapi perusahaan disini ialah bukanlah sekedar bagaimana perusahaan dapat memenuhi
permintaan konsumen, namun yang lebih penting ialah bagaimana perusahaan bertahan pada situasi persaingan yang semakin ketat.
Perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan lain di bidang strategi perusahaan,
perkembangan teknologi dan ukuran organisasi telah mengubah faktor-faktor kontekstual
organisasi, Perubahan-perubahan tersebut dirasa oleh pimpinan PT. X perlu diantisipasi dengan
menyesuaikan struktur dan pola kerja organisasi sebelum terjadi efek-efek merugikan sebagai
akibat ketidakmampuan struktur organisasi menampung pcrkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
Pada pengamatan pendahuluan yang telah dilakukan penulis sebelumnya terungkap
bahwa banyak permasalahan yang unik yang mungkin berbeda dari kebanyakan organisasi lain.
Tuntutan untuk bisa mencakup keunikan tersebut dalam proses perancangan struktur organisasi mendorong penulis untuk memilih pendekatan ketergantungan (contingency approach) yang
merupakan salah satu metode pendekatan dalam teori organisasi. Pendekatan ketergantungan
pada organisasi bisa didefinisikan sebagai pendekatan yang memandang organisasi sebagai sistem yang terdiri dari sub sistem-sub sistem dan dikelilingi oleh elemen-elemen pembatas dari
lingkungan yang menjadi supra sistemnya. Pendekatan ini diarahkan untuk memaharni hubungan antar sub sistem, antar organisasi, dan lingkungannya serta mendefinisikan pola hubungan atau konfigurasi variabel-variabelnya (kast, 1979).Dari hasil penelitian dimensi-dirnensi kontekstual organisasi dapat disimpulkan bahwa
lingkungan PT. X termasuk kompleks, namun cenderung stabil, dan tingkatketidakpastian
rendah, karakteristik struktur organisasi ini adalah mekanistik, struktur formal, sentralisasi tinggi. Kemudian strategi yang diterapkan pada PT. X termasuk pada jenis klasifikasi strategi analyzer karakteristik struktur ini adalah kontrol ketat untuk kegiatan inti, kontrollonggar untuk pengambilan keputusan yang bersifat menangkap peluang baru dan sentralisasi sedang.
Teknologi produksi PT. X tergolong teknologi produksi masal, yang cirinya adalah formalisasi sedang, sentralisasi tinggi, dan mekanistik. Ukuran Organisasi PT. X menurut klasifikasi BPS
dan pendapat dari pimpinan dan staf PT. X, ukuran organisasi termasuk besar diantara pesaing-pesaingnya.
Ciri-cirinya adalah kompleksitas tinggi, formalisasi tinggi, dan sentralisasi
tergantung pada kondisi.
Hasil penelitian dimensi struktural organisasi dapat disimpulkan bahwa kompleksitas tinggi, formalisasi tinggi pada inti teknis, sedangkan pada unit organisasi yang fleksibel,
diterapkan formalisasi yang lebih longgar, dan sentralisasi umumnya bergantung pada kondisi internal, perusahaan, pengambilan keputusan yang didesentralisasi ialah keputusan-keputusan yang bersifat seperti pemecahan masalah, sedangkan yang sifatnya keputusan strategis tetap
secara sentralisasi.
Berdasarkan proses departementalisasi, ditetapkan struktur terbagi atas tiga departemen utama, yaitu Departemen Fabrikasi, Departemen Hubungan Masyarakat, dan Departemen Keuangan dan Umum. Jenjang kendali terdiri dari empat tingkatan dengan rentang kendali dari
dua sampai enam, sedangkan pada tingkat supervisor, rentang kendali berkisar pada 30 orang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21277 | DIG - FTI | Skripsi | TI SUT p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain