Computer File
Pengembangan algoritma penjadwalan untuk meminimasi total weighted earliness dalam job shop yang memperhatikan alternatif mesin serta job sisipan
Dalam iklim persaingan yang semakin ketat dewasa ini, kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk
bertahan hidup. Kepercayaan konsumen ini sangat bergantung pada seberapa
besar perusahaan mampu memenuhi janjinya terhadap konsumen. Salah satu
bentuk pemenuhan janji terhadap konsumen adalah dengan menyerahkan pesanan
sesuai tenggat waktu (due date) yang telah disepakati.
Kondisi ideal yang dikehendaki oleh perusahaan adalah menyelesaikan
job tepat pada saat due date. Namun karena keterbatasan kapasitas perusahaan,
hal tersebut sangat sulit untuk dipenuhi. Akibatnya perusahaan harus
menyelesaikan job sebelum atau tepat pada saat due date karena keterlambatan
tidak diizinkan.
Penyelesaian job sebelum due date akan membawa dampak terjadinya
biaya penyimpanan (holding cost) produk yang selesai terlalu dini. Holding cost
yang timbul akibat terjadinya kedinian (earliness) tersebut tidak dapat dihindari
namun dapat diminimasi. Meminimasi jumlah holding cost yang terjadi tidak
sama dengan meminimasi jumlah earliness karena holding cost untuk setiap job
berbeda-beda sehingga untuk total earliness yang sama, total holding cost-nya
belum tentu sama. Oleh karena itu untuk meminimasi earliness sekaligus
memperoleh total holding cost minimal, digunakan holding cost sebagai faktor
pembobot (weight) terhadap earliness.
Untuk menyelesaikan masalah penjadwalan dengan kendala seperti di
atas, perusahaan dapat melakukan penjadwalan seeara mundur (backward)
terhadap job-job yang akan dijadwalkan dengan fungsi tujuan meminimasi total
weighted earliness. Total weighted earliness merupakan total holding cost yang
terjadi akibat penyelesaian job yang terlalu dini dan merupakan jumlah dari
perkalian antara earliness yang terjadi dengan holding cost tiapjob.
Dalam memproses suatu job, sangat mungkin suatu operasi dikerjakan
dengan menggunakan lebih dari satu alternatif jenis mesin. Terdapatnya alternatif
mesin tersebut harus dipertimbangkan pula dalam penjadwalan. Hal lain yang
juga harus diperhatikan dalam penjadwalan adalah kemungkinan adanya job
sisipan yang datang pada saat proses tengah berlangsung.
Berangkat dari hal tersebut, dikembangkan suatu algoritma heuristik
untuk memecahkan masalah penjadwalan operasi dependen dalam sistem
produksi job shop yang terdiri dari beberapa stasiun kerja dengan mesin-mesin
paralel di dalamnya, dengan memperhatikan altematif mesin serta job sisipan,
dengan fungsi tujuan meminimasi total weighted earliness. Algoritma dengan
priority rule minimum Rij (rasio waktu proses terhadap holding cost) ini diuji
menggunakan beberapa studi kasus dengan waktu proses dan holding cost yang
bervariasi. Sebagai perbandingan, studi kasus tersebut diuji pula menggunakan
priority rule pembanding, yaitu Latest Due Date (LDD).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21350 | DIG - FTI | Skripsi | TI PON p/02 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain